Malas isi bensin dan sering mengemudikan kendaraan ketika posisi jarum indikator bahan bakar di posisi 'E' (empty) adalah kebiasaan buruk. Hal ini bisa merusak kendaraan untuk jangka panjang.
Saat di posisi 'E' (empty), sebenarnya kendaraan Anda tak akan langsung mati dan tak bisa digunakan. Menjelang mati bakal muncul gejala-gejala yang menunjukkan kendaraan Anda lagi kelaparan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala itu misalnya mesin batuk-batuk, tenaga berkurang dan mungkin juga muncul juga letupan-letupan di knalpot.
Kendaraan yang dipaksa tetap bekerja saat bensin tiris bakal berdampak negatif. Ketika ini dilakukan ada kemungkinan pompa bahan bakar bakal bekerja keras sampai menyedot kotoran yang ada di dasar tangki bahan bakar.
Kotoran itu dapat tersangkut dan menutup aliran bahan bakar atau bisa juga merusak pompa bahan bakar dan injektor.
Selain itu pompa bahan bakar membutuhkan aliran bahan bakar sebagai pelumas dan pendinginan dan bila tidak tersedia maka udara juga bisa masuk ke sistem jalur bahan bakar ke mesin.
Jika Anda tak mau merusak kendaraan untuk jangka panjang dan boncos biaya perawatan besar, sebaiknya segera berhenti mengemudi bila bensin sudah habis.
Pastikan Anda menggunakan tetes-tetes bahan bakar terakhir buat mengarahkan kendaraan ke tempat paling aman sambil menunggu bantuan. Anda juga bisa memasang lampu hazard untuk menunjukkan kondisi darurat.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, bila pompa bahan bakar sudah rusak karena kehabisan bahan bakar maka Anda kemungkinan tak bisa menyalakan mobil ketika tangki diisi bahan bakar.
Ini terjadi karena aliran bahan bakar bisa jadi tersumbat atau sudah disusupi udara. Cara mengatasinya Anda perlu memanggil mekanik.
(fea)