Awas! Asap Rokok Mempengaruhi Gizi Anak Juga

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 10:39 WIB
Ayah bunda perokok? Atau anak ada di lingkungan perokok? Jauhkan mereka dari sana kalau tak mau asupan gizinya terganggu.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi orang tua yang merupakan perokok aktif ada baiknya jauhkan si kecil dari asap rokok karena dapat mempengaruhi kualitas gizi anak anda. Paparan asap rokok dapat mempengaruhi asupan gizi anak dan balita bahkan sejak dalam kandungan.

Asap rokok dapat menyebabkan infeksi paru-paru dan infeksi tersebut mengurangi nafsu makan bagi anak-anak, sehingga asupan gizi anak akan terganggu.

Gizi merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi dan membangun jaringan yang berfungsi menunjang kesehatan tubuh kembang anak. Gizi dipengaruhi berdasarkan asupan makanan, infeksi dan genetik.

Bila terdapat indikasi infeksi paru-paru maka asupan gizi anakpun akan berkurang. Hal tersebut yang menyebabkan menurunnya kualitas gizi balita di Indonesia. Data mencatat terdapat 1 dari 5 kasus kematian balita yang disebabkan langsung dari perilaku merokok orang tua.

Penelitian meta analisis yang dilakukan Strachan dan Cook menyimpulkan bahwa hubungan orang tua perokok dan gangguan kesehatan pada bayi sangat mungkin dan berdampak pada malnutrisi yang dialami anak.

Lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun terpapar asap rokok di lingkungannya. Akibatnya mereka mengalami pertumbuhan paru yang lambat dan lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga dan asma.

Gejala malnutrisipun muncul dengan kurangnya nafsu makan pada anak-anak yang terpapas asap rokok langsung sehingga cenderung tumbuh kurus dan pendek.

Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian akibat merokok akan mencapai 10 juta pertahunnya dan di negara berkembang diperkirakan tidak kurang 70 persen kematian yang disebabkan oleh rokok.

Perilaku kepala keluarga yang merokok memiliki kaitan yang kuat terhadap gizi buruk balitanya, seperti pengeluaran biaya untuk membeli rokok yang menggeser prioritas kebutuhan keluarga untuk membeli makanan yang bergizi. Seperti 2 batang rokok dapat digantikan dengan 1 butir telur yang cukup untuk memenuhi gizi anak.

Keluarga perokok harus mendapatkan pengetahuan untuk dapat meminimalkan pengeluaran rokok dan memenuhi kebutuhan gizi balita dengan makanan bergizi.

Penelitian ini telah dilakukan sejak tahun 1999 yang melibatkan 175.000 keluarga dan mengungkapkan 14 persen resiko kematian balita diakibatkan kurangnya gizi terjadi di perkotaan dan 24 persen terjadi di desa. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER