Jakarta, CNN Indonesia -- Perkenalkan Jerome Adriel Tjiptadi dan Edwin Julianto. Kedua siswa SMA Santa Laurensia Jakarta ini berhasil menemukan bahwa tumbuhan Lidah Mertua, tanaman hias dari familia
Agaveceae dan bernama latin
sansevieria, ternyata ampuh mengurangi polusi udara.
Jerome dan Edwin melakukan penelitian itu selama 4 bulan. Ditemui di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), selasa (7/3) kemarin, keduanya tampak malu-malu memberikan penjelasan.
Awalnya, kata mereka, penelitian terinspirasi oleh informasi tentang kandungan zat
pregnane glikosida yang sangat ampuh menyerap 107 unsur polusi udara menjadi senyawa asam organik, gula dan asam amino. Zat
prignane glikosida tersebut terdapat dalam tanaman lidah mertua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanaman hias ini memiliki bentuk khas, dengan daun keras, tegak, dan runcing. Tingginya sekitar 30-120 cm dan lebarnya 2,5-8 cm. Warna daunnya hijau muda dengan garis-garis hijau tua. Di setiap sisi warna kuning.
Uniknya tanaman ini banyak tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia dan dapat mengikat polutan sehingga seringkali ditanam di pinggir jalan. Nah, Jerome dan Edwin kemudian mengolah daun lidah mertua jadi ekstrak dan diambil sarinya.
Sari itu dijadikan ramuan rendaman masker yang terbuat dari kain katun yang dijahit sedemikian rupa agar mudah digunakan sebagai masker penutup hidung dan mulut.
Meski belum banyak penyempurnaan, hasil temuan siswa SMA Santa Laurensia ini menjadi pemenang kedua Lembaga Karya Ilmiah Remaja 2014, dan menghantarkan Jerome dan Edwin mengikuti festival science di Edinburgh pada 27 Maret mendatang. Mereka berharap masker dengan kandungan ekstrak lidah mertua ciptaanya dapat di produksi masal dan diterima masyarakat luas dan dapat dimanfaatkan untuk kesehatan.
 Masker temuan Jerome dan Edwin. (CNN Indonesia/Bahariyani Mareza) |