Jakarta, CNN Indonesia -- Menyelami suka duka pendidikan Indonesia tempo lalu, berwisata hati menyusuri potensi pendidikan Indonesia saat ini, berperan membangun peradaban pendidikan Indonesia masa yang akan datang. Itukah yang harus kita lakukan?
Pendidikan merupakan langkah awal dalam mengubah peradaban suatu bangsa. Pendidikan layaknya jiwa suatu negara, tak kasat mata namun memiliki andil besar dalam pembangunan negara tersebut melalui sumber daya manusia yang berkualitas tentunya.
Banyaknya sumber daya manusia di Indonesia merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah dalam hal pemberdayaan masyarakat dan memfasilitasi rakyatnya menjadi tenaga kerja berkualitas melalui dunia pendidikan. Serta peranan pemerintah dalam mengontrol irama pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditelaah lebih dalam lagi, menurut Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) angka indeks tingkat pendidikan Indonesia dinilai masih dalam taraf rendah. Di mana dalam pengajaran pendidikan masih sekenanya, peserta didik hanya menjadi tahu akan suatu ilmu tapi tidak paham.
Peserta didik sekedar tahu sehingga tidak bisa berkembang mengaplikasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, masalah-masalah lain yang perlu ditelisik menyangkut moralitas dan karakter dalam pendidikan peserta didik.
Dewasa ini, makin ambruknya moral penerus bangsa. Hal ini dapat dilihat dari maraknya tawuran antar pelajar, tindak asusila di kalangan pelajar dan kabar terhangat yakni bikini party pasca Ujian Nasional (UN).
Lantas mau dibawa ke mana arah pendidikan Indonesia ke depannya? Akankah pendidikan Indonesia mampu bersaing dalam kancah internasional? Apakah hal demikian akan terealisasikan atau hanya sekedar menjadi harapan belaka?
Pendidikan Indonesia yang berkarakter, bermoral, cinta Indonesia dan merujuk pada Pancasila seharusnya ditumbuhkan dari lingkungan pertama yakni keluarga. Kemudian berlanjut dalam lingkungan akademik terstruktur seperti sekolah dan bangku perkuliahan hingga pada akhirnya mampu menghasilkan
output yang memiliki kesesuaian ritme dalam masyarakat.
Cikal bakal generasi emas Indonesia akan lahir dengan pendidikan yang dapat menghargai apa yang generasi Indonesia lakukan juga pendidikan berkarakter sesuai dengan pedoman bangsa Indonesia, UUD 1945 dan Pancasila. Pendidikan sudah seyogyanya menghargai proses bukan semata-mata prestise dan predikat nilai semata.
Pendidikan di Indonesia harus mampu merangkul seluruh aspek kependidikan termasuk dalam hal ini para peserta didik dari berbagai kalangan. Pendidikan yang tidak pandang bulu di mana pendidikan bermakna menyeluruh tidak memandang golongan kaya, menengah maupun miskin. Karena sejatinya pendidikan ada untuk semua orang sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31.
Jika kita menjiwai setiap hal yang tersirat dalam UUD Pasal 31 tentunya pendidikan Indonesia akan lebih baik lagi. Dalam hal ini diperlukan peranan penting dari pemerintah dalam hal membuat sistem pendidikan yang tepat guna menciptakan wahana pembentukan karakter bangsa.
Selain itu evaluasi menjadi acuan yang sangat penting untuk menilai apakah sistem pendidikan saat ini telah sesuai seiring kemajuan zaman. Dan bukankah alangkah baiknya apabila pemerintah melakukan evaluasi pada proses belajar bukan semata-mata pada hasil pembelajaran kan? Dalam hal ini tak luput juga pendidikan di Indonesia jangan terbatas pada kemampuan eksak saja seperti ipa dan ips melainkan mesti ada perkembangan dalam pendidikan seni, budaya, dan olahraga.
Senada dengan hal itu, pendidikan juga mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan kompetitif mengingat bahwa saat ini telah memasuki era globalisasi dan persaingan menjadi tinggi. Bukan hanya mampu bersaing dengan bangsa lain, namun generasi Indonesia dituntut pula untuk mampu berkontribusi pada negeri ibu pertiwi dengan segenap hati.
Amat indah gambaran pendidikan yang kita dambakan selama ini. Kini dibutuhkan tindak lanjut dan aksi nyata membangun pendidikan Indonesia dari segenap pihak mulai dari pemerintah, rakyat Indonesia dan yang dapat dipercaya menjadi pelopor yakni pemuda yang dalam notabenenya menyandang gelar “Mahasiswa”.
Saya yakin suatu saat nanti pendidikan Indonesia akan dipandang oleh bangsa lain dengan kemahsyuran pendidikan bermoral, berkarakter dan berbudayanya. Di mana dalam pencapaiannya pasti ada saja berbagai rintangan yang mempengaruhi kualitas pendidikan Indonesia seperti kurangnya pemerataan pendidikan di pelosok negeri, minimnya fasilitas pendidikan di pedesaan sampai ke ranah sistem pendidikan.
Mulailah untuk mengenal pendidikan Indonesia lebih dekat. Karena sejatinya masih banyak hal yang harus dibenahi saat ini dan benahi pula
mindset kita dalam menyikapi segala rintangan bak badai yang menerpa pendidikan negeri ini.
Pembenahan ini tentu saja semata-mata bertujuan memajukan pendidikan Indonesia dan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia agar nantinya anak-anak bangsa dapat bersaing di kancah internasional. Jika bukan kita yang peduli akan pendidikan bangsa, siapa lagi? Jika bukan dimulai pembenahan sejak sekarang, kapan lagi?
(ded/ded)