Jakarta, CNN Indonesia -- Semua orang tahu betapa sulitnya menaklukkan Gunung Everest. Gunung tertinggi di dunia ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang dapat menaklukkannya.
Dalam bahasa Nepal, gunung ini bernama Sagarmatha yang berarti dewi langit. Di dalam sejarah, orang pertama yang mampu menaklukkan gunung ini ialah Edmund Hillary. Tetapi tanpa seorang Sherpa yang membantunya, dia takkan berhasil mencapai puncak gunung tersebut.
Saat pendakiannya, Hillary didampingi oleh seorang Sherpa bernama Tenzing Norgay. Siapakah sosok Sherpa ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sherpa adalah nama sekolompok suku yang tinggal di daerah pegunungan Everest. Mereka bermigrasi dari Tibet beberapa ratus tahun yang lalu.
Sebelum terkenal menjadi pendaki gunung, pekerjaan mereka mayoritasnya adalah penggembala ternak, petani dataran tinggi, dan penenun. Kehidupan mereka berubah secara drastis ketika para pendaki menjadikan Everest sebagai tempat wisata pada awal 1900.
Mulai saat itu para Sherpa beralih profesi menjadi pendamping bagi para turis yang mendaki.
Secara fisik, tubuh Sherpa memiliki anomali tersendiri dibandingkan manusia yang lain. Menurut Rasmus Nielsen, professor biologi dari Universitas California, secara fisik tubuh para Sherpa telah beradaptasi dengan ketinggian, seperti tipisnya oksigen.
Selain itu, Sherpa juga memiliki keunikan dalam pemberian nama, pada umumnya mereka dinamai berdasarkan hari mereka lahir dalam bahasa setempat. Seperti berikut : Nyima (Minggu), Dawa (Senin), Mingma (Selasa), Lhakpa (Rabu), Phurba (Kamis), Pasang (Jumat), Pemba (Sabtu).
(ded/ded)