Kubu Ical Yakin Belum Ada Permintaan Munaslub

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2014 16:55 WIB
Hingga saat ini belum ada permintaan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi yang mendesak untuk segera digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar tahun ini. Saat ini, DPD I merupakan faktor kunci penentu arah Golkar dalam melaksanakan musyarawah nasional.
Kampanye Golkar beberapa waktu lalu
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Dewan Pimpinan Partai Golkar Aziz Syamsudin mengatakan, hingga saat ini belum ada permintaan dari dewan pimpinan daerah provinsi yang mendesak untuk segera digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar tahun 2014. Saat ini, DPD I merupakan faktor kunci penentu arah Golkar dalam melaksanakan musyarawah nasional, karena syarat pelaksanaan munaslub adalah adanya permintaan resmi dari dua pertiga DPD I seluruh Indonesia.

"Sampai detik ini tidak ada permintaan dan tuntutan dari DPD I untuk dilakukan Munas tahun ini, semuanya sesuai ketetapan Munas Pekanbaru dan hasil keputusan Rapim Golkar bahwa munas selanjutnya 2015," Ujar Aziz saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (27/08).

Disinggung adanya kubu atau faksi yang ada ditengah tengah Partai Golkar yang dikabarkan mempunyai jagoan masing-masing untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Aziz menyangkal semua anggapan itu. Menurutnya, faksi-faksi yang saat ini muncul kepermukaan adalah hasil olahan media massa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang membuat kubu kan media, di Golkar sendiri masih baik baik saja" ujar Aziz.

Partai Golkar sebenarnya tak asing lagi dengan perpecahan. Era reformasi 1998 membawa demokratisasi ke tubuh Golkar sekaligus benih-benih keretakan. Tiap kali  Golkar menggelar musyawarah nasional, ada saja kader yang hengkang. Maka itu, selain menjadi ajang pertarungan memperebutkan kursi ketua umum, Munas menjadi semacam kutukan bagi Golkar.

Kini persoalan yang sama mendera partai berlambang beringin itu. Polarisasi mengerucut kepada dua kubu, yakni kubu Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum dan kubu Jusuf Kalla sebagai wakil presiden terpilih. Hingga kini, kedua kubu masih saja saling klaim ihwal siapa yang mengantungi dukungan terkuat di tubuh partai beringin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER