Jakarta, CNN Indonesia -- Pascarapat yang digelar Jokowi-Jusuf Kalla bersama para partai pengusung koalisi, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Hanura Yuddy Chrisnandi menyambangi Kantor Transisi Jokowi-JK.
Yuddy mengatakan rapat Kelompok Kerja (Pokja) Pertahanan dan Luar Negeri digelar pada Jumat (29/8). Ia menjelaskan kedatangannya sebagai salah satu anggota Pokja di bawah Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto.
"Tapi kalau pemimpin Pokja itu Rizal Sukma," ujar Yuddy menyebutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang sama Yuddy mengatakan Pokja Pertahanan dan Luar Negeri akan membahas berbagai isu yang selama ini dianggap sangat penting. Sejumlah persoalan yang dibicarakan di antara yaitu alat utama sistem persenjataan, aturan keterlibatan, masalah perbatasan, hingga masalah kesejahteraan prajurit.
Lebih lanjut bekas politikus Partai Golkar ini mengatakan isu-isu yang dibahas akan turut merumuskan kebijakan pertahanan dan luar negeri di pemerintahan mendatang.
"Pembahasan didasarkan pada yang sudah dilakukan oleh instansi pertahanan dan luar negeri," kata bekas Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hanura ini.
Adapun sebelumnya presiden terpilih Joko Widodo mengutus Tim Transisi untuk berkomunikasi dengan sejumlah kementerian. Hal ini merupakan tindak lanjut dari hasil komunikasi antara Jokowi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, Rabu lalu.
Yuddy mengatakan rapat Kelompok Kerja (Pokja) Pertahanan dan Luar Negeri digelar pada Jumat (29/8). Ia menjelaskan kedatangannya sebagai salah satu anggota Pokja di bawah Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto.
"Tapi kalau pemimpin Pokja itu Rizal Sukma," ujar Yuddy menyebutkan.
Pada kesempatan yang sama Yuddy mengatakan Pokja Pertahanan dan Luar Negeri akan membahas berbagai isu yang selama ini dianggap sangat penting. Sejumlah persoalan yang dibicarakan di antara yaitu alat utama sistem persenjataan, aturan keterlibatan, masalah perbatasan, hingga masalah kesejahteraan prajurit.
Lebih lanjut bekas politikus Partai Golkar ini mengatakan isu-isu yang dibahas akan turut merumuskan kebijakan pertahanan dan luar negeri di pemerintahan mendatang.
"Pembahasan didasarkan pada yang sudah dilakukan oleh instansi pertahanan dan luar negeri," kata bekas Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Hanura ini.
Adapun sebelumnya presiden terpilih Joko Widodo mengutus Tim Transisi untuk berkomunikasi dengan sejumlah kementerian. Hal ini merupakan tindak lanjut dari hasil komunikasi antara Jokowi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali, Rabu lalu.