Reformasi Birokrasi Butuh Dukungan Politik

CNN Indonesia
Selasa, 09 Sep 2014 14:04 WIB
Pembenahan birokrasi menjadi salah satu tantangan besar dalam pemerintahan Jokowi-JK. Birokrasi yang cepat, andal, dan murah menjadi terobosan penting dan kunci pembangunan.
(Foto: KemenPAN dan RB)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyaknya keluh kesah publik dengan pelayanan birokrasi dari para birokrat di pemerintahan menjadi agenda utama yang akan disampaikan kepada pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla. Birokrasi yang cepat, andal, dan murah menjadi salah satu terobosan penting dan kunci dalam pembangunan bangsa ke depannya.

Hal ini dikatakan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasodjo dalam sebuah diskusi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (9/9). "Reformasi birokrasi jadi kunci dalam pembangunan, dan ini yang akan kami wariskan ke Jokowi-JK," kata dia.

Menurut Eko, pembenahan birokrasi merupakan salah satu tantangan besar dalam pemerintahan Jokowi-JK. Sebab, reformasi birokrasi berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antar fungsi-fungsi pemerintahan yang melibatkan jutaan pegawai dan memerlukan anggaran yang tak sedikit jumlahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika solusi ini memerlukan waktu dan konsolidasi terus menerus, upaya lain yang bisa dilakukan adalah memperjelas prosedur operasional dalam pemerintahan dan menjalankan fungsi koordinasi," jelasnya.

Di sisi lain, Eko menegaskan, untuk menjalankan reformasi birokrasi juga diperlukan dukungan politik yang tidak setengah-setengah. Pasalnya, pengesahan undang-undang tidak hanya di tangan pemerintah. Melainkan juga melalui pembahasan di DPR.

"Prosesnya harus didorong politik penuh, proses politik dan dukungan politik dari komponen pemerintahan,” tegas Eko. Ia memastikan reformasi birokrasi ini bukan soal administrasi, tapi soal dukungan politik yang kuat.

Seperti diketahui, presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya didukung 207 kursi di parlemen. Sedangkan sisanya sebanyak 353 kursi parlemen dikuasai partai pendukung Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.

Diibaratkan sebuah resoran, birokrasi di Indonesia menurut Eko masih sebatas membenahi dapur dan menyajikan makanan dengan rasa yang enak. Namun, pekerjaan rumah lain yang menunggu adalah masalah pelayanan dan kualitas fisik bangunan itu yang belum mumpuni.

“Kita sedang benahi dapur biar cita rasa dulu yang enak, baru berikutnya desain interior yang bagus dan pramusaji yang andal,” katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER