Jokowi Minta Fraksi di DPR Tak Saling Jegal

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2014 09:15 WIB
Menurut Jokowi, semangat menjegal pemerintahan mendatang tampak lebih kuat ketimbang keinginan mengurus negara. Rival politik Jokowi di kubu Merah Putih bahkan tak hanya bermanuver di DPR
Joko Widodo (Hasan Alhabshy/de
Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo meminta fraksi-fraksi di DPR tak saling jegal pada pemerintahan mendatang. Seperti diketahui, saat ini koalisi Merah Putih berseberangan sikap dengan kubu PDIP di DPR dalam pembahasan RUU Pilkada. Kehendak pemerintah, PDIP, Hanura, dan PKB mempertahankan pilkada langsung oleh rakyat terganjal enam fraksi kubu Merah Putih yang ingin pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD.

“Hilangkan aksi penjegalan di parlemen. Harusnya usai pemilu presiden, parlemen fokus pada urusan bangsa dan negara,” kata Jokowi usai bertemu Ketua Umum Hanura Wiranto di Rumah Transisi Jokowi-JK, Kamis malam (11/11).

Jokowi yang akan dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober itu melihat semangat menjegal pemerintahan mendatang lebih kuat ketimbang keinginan mengurus negara. “Berada di luar pemerintahan harus bisa menjaga keseimbangan dan menjadi pengontrol pemerintah, bukan sibuk menjegal,” ujar dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan wali kota Solo itu mengatakan tidak khawatir dengan kekuatan parlemen yang mayoritas dikuasai oleh kubu Merah Putih. Selain melakukan manuver di DPR, sejumlah politisi poros Prabowo itu juga mengikuti seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan.

Sebelum memberikan pernyataan, Jokowi lebih dulu bertukar pikiran dengan Wiranto. Diskusi itu untuk membantu Jokowi merumuskan kabinet dan mencari menteri yang pas. “Kami juga membahas masa lalu sebagai referensi Pak Jokowi kelak,” kata mantan Panglima TNI 1998-1999 itu.

Pertemuan Jokowi dan Wiranto itu juga dihadiri Kepala Staf Tim Transisi Rini Soemarmo, serta Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto dan Hasto Kristiyanto. Wiranto tampak didampingi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura Yuddy Chrisnandi yang juga anggota Kelompok Kerja Tim Transisi kajian Pertahanan dan Luar Negeri.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER