Jakarta, CNN Indonesia --
Kejadian saling pecat yang terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuat kondisi politik partai tersebut semakin memanas. Pengamat Politik beranggapan tidak seharusnya saling pecat tersebut terjadi di tubuh sebuah partai.
"Ini menandakan sudah tidak ada lagi komunikasi di antara dua kubu yang berseteru," ujar pengamat politik Indria Samego saat dihubungi oleh CNN Indonesia Sabtu (13/9) siang. Dia mengungkapkan posisi Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum PPP membuat kiprah politik partai tersebut disorot karena dia sudah dinyatakan tersangka dalam kasus penggelapan dana haji.
Indria, yang juga merupakan anggota Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menambahkan SDA seharusnya tidak menyatukan urusan pribadi dengan urusan partai yang dipimpinnya. "PPP bukanlah partai besar ditambah ketua umumnya tersangkut kasus, kasihan mereka," ujar Indria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya SDA dipecat dalam rapat harian terbatas PPP yang berlangsung dari Selasa (99) hingga Rabu (109). Merasa pemecatannya tidak sah, SDA melakukan pemecatan terhadap 15 pengurus DPP PPP dan tiga di antaranya, Lukman Hakim Saefuddin, Waketum, Romahurmuziy, Sekjen, serta Emron Pangkapi, dipecat dari keanggotaan PPP.
SDA sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus penggelapan dana haji. Namun hingga saat ini dirinya belum ditahan oleh KPK padahal penetapan tersangka pada dirinya sudah dilakukan sejak 22 Mei lalu.
Indria Samego mengungkapkan permasalahan di PPP harus diselesaikan dalam Muktamar PPP. "Keduanya tidak ada yang mau kalah, maka harus dibereskan lewat sidang tertinggi," ujarnya.