Jakarta, CNN Indonesia -- Petinggi Golkar Setya Novanto resmi menjabat Ketua DPR 2014-2019, Kamis dini hari (2/10). Ia didampingi empat wakil ketua DPR, yakni Fadli Zon dari Gerindra, Agus Hermanto dari Demokrat, Fahri Hamzah dari PKS, dan Taufik Kurniawan dari PAN.
Langkah Setya menuju kursi ketua DPR terbilang mulus. Ia tak punya saingan karena kubu lawan, Koalisi Indonesia Hebat, tak mengajukan calon pimpinan DPR. Mereka terhalang aturan Tata Tertib DPR yang mewajibkan kelima pimpinan DPR diajukan sepaket dari lima fraksi yang berbeda. Koalisi Indonesia Hebat yang hanya terdiri dari empat fraksi –PDIP, PKB, Hanura, Nasdem– akhirnya memilih
walkout setelah tidak berhasil menggaet mitra koalisi tambahan dalam lobi.
Sebelum walkout, PKB sempat meminta sidang pemilihan pimpinan DPR tidak dilanjutkan. Namun pimpinan sidang, Popong Otje Djundjunan dari Fraksi Golkar, mengabaikan permohonan itu. “Saat lobi, mayoritas partai mau lanjut. Jadi mohon maaf, sidang tetap jalan,” ujar Ceu Popomh dengan logat Sunda kental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otomatis hanya ada satu paket pimpinan DPR yang diajukan, yaitu Setya Novanto sebagai ketua, dan Fadli Zon, Agus Hermanto, Taufik Kurniawan, serta Fahri Hamzah sebagai wakil ketua. Kelimanya diusung oleh Koalisi Merah Putih.
“Karena cuma satu paket, apakah kita harus melakukan pemilihan lagi?” tanya Ceu Popong kepada anggota DPR yang masih ada di ruang sidang. Serentak para peserta sidang yang berasal dari Koalisi Merah Putih itu berteriak “Tidak usah!” Tangan mereka mengepal gembira karena paket calon yang mereka usung menang otomatis tanpa harus bersaing dengan calon lain.
Pada DPR periode sebelumnya, 2009-2014, Setya Novanto adalah Ketua Fraksi Golkar. Setya telah menjabat sebagai anggota DPR selama tiga periode berturut-turut, yakni 1999-2004,2004-2009, dan 2009-2014. Maka ini kali keempat dia terpilih kembali menjadi anggota DPR. Sementara di Golkar, Setya hingga kini menjabat sebagai Bendahara Umum.