Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membenarkan kabar soal mundurnya kader Partai Kebangkitan Bangsa dari pencalonan menteri. Hal itu pertama kali diungkapkan oleh politikus PKB Khofifah Indar Parawansa di kediamannya di Jakarta, Rabu malam (22/10).
“Yang saya tahu memang ada (calon menteri PKB) yang mengundurkan diri. Mungkin karena terlalu banyak tuntutan seperti harus lepas jabatan,” kata politikus PDIP Tubagus Hasanuddin kepada CNN Indonesia, Kamis (23/10).
Hasanuddin tak tahu apakah seluruh calon menteri dari PKB mundur, atau hanya sebagian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, tak lama setelah bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar lewat akun Twitter-nya menyatakan lebih memilih menjadi ketua umum partai ketimbang menjadi menteri.
Namun para fungsionaris PKB tetap menginginkan Muhaimin masuk kabinet Jokowi-JK. “Walau Muhaimin ingin fokus jadi Ketua Umum PKB, kami masih menyimpan harapan (dia jadi menteri),” ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Hanif Dhakiri.
Hanif menyadari Jokowi menghendaki menteri tak rangkap jabatan di partai politik. “Tapi bagi PKB yang sejak awal mendukung Jokowi, Muhaimin tak sekedar pemimpin partai. Dia punya kemampuan manajerial,” kata dia.
Wasekjen PKB Lukman Edy pun membenarkan desakan internal partai agar Muhaimin menjadi menteri cukup kuat. “Selama ini Pak Muhaimin dapat mengatur dan menata waktu cukup baik,” ujar dia.
Semalam, Khofifah menyatakan PKB telah berembuk dengan Jokowi soal kursi menteri. Namun kondisi berubah pasca Muhaimin menarik diri dari bursa calon menteri. “PKB sudah menarik semua calon menteri setelah Muhaimin mundur,” kata dia.
Khofifah yang santer disebut sebagai salah satu calon menteri Jokowi mengatakan, jika pun dia terpilih menjadi menteri, maka dia terhitung berasal dari kalangan profesional, bukan partai politik. Khofifah dikabarkan diplot mengisi kursi menteri perempuan dan anak atau menteri sosial.
Secara terpisah, sumber lain dari internal PDIP menyatakan Muhaimin sempat melakukan lobi dengan Jokowi. Pada titik itu, menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung penuh langkah Jokowi yang berpegang pada catatan KPK.