"Saya tidak gila jabatan. Demi keutuhan partai, saya memilih mundur dari pencalonan ketua umum," kata Epyardi di tempat gelaran Muktamar VIII PPP, Jakarta, Jumat malam (31/10).
Ketua Fraksi PPP di DPR versi Suryadharma itu mengaku kondisi partai lebih kompak dalam Muktamar pimpinan Suryadharma Ali. Dia mundur karena tidak ingin memecah belah kepentingan dalam bursa pencalonan ketua umum di Muktamar Jakarta.
Epyardi mengatakan Muktamar Jakarta merupakan gelaran akbar partai yang sah karena dihadiri oleh seluruh Dewan Pengurus Partai PPP yang tersebar di Indonesia. Ia menyayangkan Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan Muktamar Surabaya yang telah mengangkat Romahurmuziy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menkumham terlalu terburu-buru mengesahkan Muktamar Surabaya. Kalau saja bisa sabar menunggu Islah tercapai, perpecahan ini tidak akan terjadi," kata Epyardi.
Sebelumnya Epyardi digadang bakal maju sebagai calon Ketua Umum PPP periode 2014-2019 bersama-sama dengan calon lainnya, yakni Djan Faridz, Ahmad Yani, Ahmad Muqoam, dan Rudi Arifin.
Muktamar VIII PPP di Jakarta, berlangsung Kamis (30/10) hingga Sabtu (1/11). Pembukaan Muktamar versi Suryadharma ini dihadiri petinggi partai Koalisi Merah Putih, antara lain Prabowo Subianto, Fadli Zon, Amien Rais, Hatta Rajasa, Zulkifli Hasan, Aburizal Bakrie, Anis Matta, serta Fahri Hamzah.