Jakarta, CNN Indonesia -- Panas di Gedung DPR, panas juga di tubuh partai Ka’Bah. Politisi Partai Persatuan Pembangunan dari kubu Suryadharma Ali mengadakan muktamar di Hotel Sahid, Jakarta, yang masih berlangsung sampai Jumat (31/10). Muktamar ini dinilai tak sah oleh kubu Romahurmuziy, atau yang akrab dipanggil Romy.
“Muktamar SDA itu ilegal,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP dari kubu Romy, Achmad Mustaqim, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (31/10).
Achmad menilai muktamar yang digelar SDA itu hanya permainan belaka. Calon-calon ketua umum yang dimunculkan, menurut dia, sebetulnya hanya nama belaka. “Seolah-olah menjadi pemecah suara,” katanya.
Dia menilai, sesuai dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, pengurus PPP yang sah adalah hasil muktamar di Surabaya, beberapa waktu lalu. Logika hukumnya, kata Achmad lagi, seluruh produk hukum sebelum keputusan itu keluar otomatis gugur.
Soal Ahmad Yani yang mengaku didukung oleh 500 suara, Achmad tak ambil pusing. Dia menilai tak sulit mendapatkan dukungan 500 orang. Masalahnya, secara administrasi dia meragukan dukungan itu sah adanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Yani sendiri saat dihubungi membenarkan namanya menjadi kandidat kuat Ketua Umum PPP dalam muktamar yang digelar kubu Suryadharma Ali. Soal peluangnya, dia hanya berkata singkat, “Insya Allah.”
Sedangkan Suryadharma Ali sendiri menjagokan Djan Faridz. Menurutnya, Djan adalah calon terkuat. Tapi dia bilang itu tergantung dinamika politik yang bisa cepat berubah.