Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya-upaya damai kubu Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih diprediksi bakal terus berlangsung sampai akhir pekan ini. Setidaknya begitulah janji Ketua DPR Setya Novanto, Selasa (4/11).
"Doakan saja, semoga minggu ini bisa selesai," ujar Setya singkat di gedung DPR, Selasa (4/11).
Pramono Anung, politikus PDI Perjuangan di DPR sudah menggelar beberapa pertemuan dengan politikus Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Ketua DPR Setya Novanto, dan politikus Golkar yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang berbeda, politikus PDI Perjuangan yang lain juga menggelar pertemuan dan lobi dengan politikus Partai Demokrat Syarif Hasan. Hawa sejuk menyeruak dari kedua pertemuan tersebut.
Kabar baik pertama datang dari Pramono Anung, yang mengatakan sudah ada titik temu. Tapi Pramono masih merahasiakan apa titik temu itu. (Baca:
Kabar Baik Pram: Ada Titik Temu Dualisme DPR)
"Ketika kami duduk bersama tadi malam, itu merupakan finalisasi atas apa yang telah dibicarakan sebelumnya. Sudah lebih dari 10-15 kali kami melakukan pertemuan," tutur Pramono.
Syarif Hasan sendiri mengatakan, sebagai solusi kebuntuan, KIH akan mendapat 16 kursi wakil pimpinan komisi. “Kalau ketua, sepertinya mereka enggak minta,” kata Syarif di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/11). (Baca:
Solusi Demokrat: 16 Kursi untuk Koalisi PDIP)
Ke-16 kursi itu, kata Syarif, akan dibagi ke lima fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat. Syarif menyatakan, solusi itu sepertinya dapat diterima oleh kedua pihak.
Syarif mengatakan, sampai saat ini ada usaha-usaha untuk menyamakan persepsi antara kedua kubu. Walaupun begitu, dia mengakui itu memang tak mudah. Termasuk untuk mempertemukan kedua kubu.
Di samping upaya-upaya itu, Koalisi Indonesia Hebat rupanya tak menghentikan manuvernya. Selasa (4/11) pagi mereka tetap menggelar paripurna dan menghasilkan sejumlah keputusan penting. Salah satunya adalah pembagian bidang kerja pimpinan DPR sementara yang mereka tentukan sebelumnya.
Selain itu, mereka juga sudah membagi jatah kursi pimpinan alat kelengkapan dewan. Menurut perhitungannya, mereka akan mendapat jatah 27 kursi pimpinan. (Baca:
Proporsi Pimpinan Komisi Ala Indonesia Hebat)
Kalau membandingkan antara perhitungan KIH dan tawaran dari Demokrat, maka ada selisih yang cukup besar. Pertanyaannya, maukah Koalisi Indonesia Hebat menerima tawaran dan DPR kembali bersatu, atau berkukuh dengan sikapnya sehingga parlemen tetap terbelah?