Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak main-main menghadapi Front Pembela Islam yang menolaknya menjadi gubernur DKI karena alasan agama. Ia telah menyiapkan surat permohonan pembubaran FPI untuk dikirim ke dua kementerian.
“Ini surat permohonan pembubaran FPI ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM. Ini pertama kali ada gubernur yang mau bubarin FPI,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/11), sambil menunjukkan dua pucuk surat yang telah disiapkan timnya.
Satu surat akan dikirim ke Kemendagri, dan satu lagi ke Kemenkumham. Kedua kementerian tersebut akan menerima surat itu esok Selasa (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pokoknya saya mau ngasih tau, FPI jangan seenaknya. Kami sudah bosan. Selalu (demonstrasi) bikin macet, melanggar konstitusi, dan ketertiban umum,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Hari ini FPI dan sejumlah ormas Islam lain yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta, menggelar demonstrasi besar menolak Ahok sebagai gubernur Jakarta. “Kami sama seperti orang Bali yang tak mau dipimpin warga non-Hindu. Kami, warga Jakarta, dipimpin siapapun tak masalah, yang penting muslim,” kata Wasekjen FPI Awit Maschuri.
Atas aksi FPI tersebut, Ahok menilai FPI melawan konstitusi, yakni UUD ’45, dan Pancasila karena menolaknya menjabat gubernur hanya karena persoalan agama. Terlebih FPI kerap melakukan tindakan anarki dalam berbagai aksinya.
“Yang seperti itu justru merusak Islam, mempermalukan Islam, dan sebetulnya tak pantas ada di Indonesia. FPI tidak boleh ada di bumi Indonesia,” ujar Ahok.