Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri tidak menggubris omongan miring yang menyatakan dirinya sedang melakukan pencitraan.
Salah satunya terhadap aksi dia meloncat pagar tempat penampungan tenaga kerja Indonesia di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (5/11) lalu.
Saat itu Hanif sedang blusukan melakukan inspeksi mendadak ke tempat tersebut. Penjaga rumah tidak membukakan pagar bagi Hanif dan rombongan, sehingga menteri itu pun meloncati pagar rumah yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba itu yang mengkritik saya, lihat latar belakang saya. Saya ini sudah
ndeso sejak lahir, jadi memanjat pagar itu bukan hal baru bagi saya," kata Hanif pada wartawan saat menghadiri tasyakur di Gedung PB Nadhlatul Ulama, Jakarta, Senin malam (10/11).
Hanif meminta masyarakat tidak sinis atas cara dirinya melakukan pekerjaan. Semua langkah itu, lanjut Hanif, dilakukan karena terkait erat dengan upaya merealisasikan program pemerintah.
"Setiap kebijakan pada dasarnya harus dicek ke lapangan, jalan atau tidak, dan itu dilakukan sesuai kebutuhan," tutur Hanif menjelaskan alasan dirinya juga melakukan aksi blusukan.
Blusukan adalah istilah metode pengawasan dan penjaringan informasi langsung dari warga yang dipopulerkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi kepala daerah di kota Surakarta dan DKI Jakarta.
Setiap kebijakan pada dasarnya harus dicek ke lapangan, jalan atau tidakHanif Dhakiri |
Metode blusukan Jokowi itu pun diikuti para tokoh yang ditunjuknya menjadi menteri dalam Kabinet Kerja, termasuk Hanif.
Lantas, bagaimana mantan aktivis buruh itu menanggapi tudingan miring yang menilai langkah nyeleneh dirinya kala melakukan blusukan sebagai pencitraan?
"Tidak pedulilah (omongan miring tentang pencitraan), kalau bahasa anak muda
emang gue pikirin!
Gue kagak urusan," tandas Hanif menimpali seraya tertawa.