Secangkir Kopi Hangat Membuka Paripurna DPR

Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat paripurna perdana usai penandatanganan nota kesepahaman antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, Selasa (18/11). Paripurna ini dihadiri oleh kedua kubu setelah perseteruan mereka selama dua pekan lebih, resmi berakhir Senin kemarin.

Meski paripurna yang dijadwalkan dimulai pukul 14.00 WIB itu molor, suasana istimewa terasa di sekitar ruang rapatnya di Gedung Nusantara II DPR RI. Tak seperti umumnya paripurna di mana anggota DPR langsung masuk ke ruang rapat tanpa diberi suguhan, kali ini secangkir kopi hangat menanti para anggota Dewan.

Pilihan Redaksi BBM Naik, Fraksi PKS Galang Hak Interpelasi Demokrat Ikuti PKS Usul Hak Interpelasi BBM PDIP: Jokowi Kerempeng Tapi Berani soal BBM Jokowi: Tiap Hari Rp 714 T Dibakar untuk BBM

Kopi itu disiapkan di meja prasmanan di samping ruang rapat paripurna. Sejumlah anggota DPR yang mulai berdatangan pun menyempatkan diri ke meja itu untuk mengambil kopi yang telah disediakan. Secangkir kopi hangat untuk menghangatkan hati para legislator KMP dan KIH yang sempat bersitegang.

Agenda utama paripurna yang akan dihadiri lengkap oleh sepuluh fraksi di DPR hari ini adalah untuk membentuk Badan Legislasi DPR. Pada rapat ini, KIH juga akan menyetirkan nama-nama anggota mereka untuk didistribusikan di 16 alat kelengkapan dewan, yakni 11 komisi, 4 badan, dan 1 majelis di DPR.

Pembentukan Baleg menjadi prioritas DPR pasca berdamai karena melalui Baleg itulah nantinya Tata Tertib DPR dan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) akan direvisi untuk mengakomodasi keterwakilan KIH dalam jajaran pimpinan alat kelengkapan dewan. Revisi UU MD3 sekaligus akan menghapus pasal-pasal yang dinilai tumpang tindih.