PROGRAM JOKOWI

Jokowi Serukan Revolusi Pola Pikir

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2014 19:44 WIB
"Jangan utak-atik urusan politik terus. Habis energi kita. Banyak rakyat yang butuhkan. Jadi visi dan gagasan besar, sehingga bisa cepat," ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Iriana Widodo (ketiga kiri) menyapa para nelayan saat berkunjung ke Pelabuhan Samudra Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (6/11) malam. Jokowi di Kendari untuk menghadiri Musyawarah Nasional XII Kegiatan Alumni Universitas Gadjah Mada. ANTARA FOTO/Ekho Ardiyanto
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget ketika mengetahui bahwa negara-negara anggota ASEAN sudah memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

"Pertumbuhan ekonomi kita kalah sekarang. Vietnam dan Myanmar, saya kaget juga," ujar Jokowi. "Pertumbuhan sampai 7 hingga 8 persen. Kamboja, yang ndak pernah, saya tanya PM Hun Sen berapa pertumbuhan di sana, dijawab 7 persen turun sedikit," ucap dia melanjutkan.

Hal itu ia sampaikan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan  (PPRA) LI dan LII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia  Tahun 2014 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut bekas Wali Kota Solo itu, Vietnam dan Myanmar sudah memiliki kekuatan, yakni pola-pola revolusi mind set.

"Revolusi pola pikir yang diperlukan. Dalam perubahan cepat ndak mungkin kita berpikir biasa-biasa saja. Keduluan sama negara lain," tutur dia.

Revolusi pola pikir itu, lanjut Jokowi, dimulai dengan merombak sistem, di antaranya sistem perizinan dan regulasi, sehingga bisa lebih cepat dan sederhana.

"Ini yang harus dikerjakan. Jangan utak-atik urusan politik terus. Habis energi kita. Banyak rakyat yang butuhkan. Jadi visi dan gagasan besar, sehingga bisa cepat," tutur pria kelahiran 1961 itu.

Jokowi menyayangkan sikap negatif dalam berpolitik seperti saling mengejek dan saling menyerang. Ia berpandangan, baik pembuat kebijakan maupun masyarakat lebih baik fokus untuk bekerja membangun negeri.

"Ada yang mengejek, kita diserang, ada yang hujat, saling menjelekkan. Ini habiskan energi. Kita harus fokus arahkan mau ke mana," ucap dia.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER