Jakarta, CNN Indonesia -- Musyawarah Nasional IX Partai Golkar yang rencananya akan dihelat pada 30 November 2014 terancam mundur. Mundurnya Munas terindikasi dengan minimnya persiapan juga beralihya tempat penyelenggaraan hingga dua kali.
"Pertama hendak di Jawa Barat (Bandung), ke Jawa Timur, lalu ke Bali," kata politisi senior Partai Golkar Agun Gunanjar kepada CNN Indonesia, Jumat (21/11).
Lebih jauh, hingga saat ini DPP Partai Golkar belum menyelenggarakan agenda tindak lanjut hasil Rapat Pimpinan Nasional 18-19 November 2014 lalu di Yogyakarta. Komposisi dan panitia Munas, rancangan materi Munas dan rancangan pertanggungjawaban DPP Partai Golkar Periode 2009-2014 belum disepakati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua itu harus disepakati terlebih dahulu dalam pleno DPP agar tidak terjadi keributan sesama pengurus. Ini harus ditindaklanjuti di DPP," ungkapnya.
Agun mengatakan, seharusnya DPP Partai Golkar tidak serta merta setuju atas rencana pelaksanaan Munas 30 November 2014 sebelum Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical) beserta pengurus DPP mengadakan rapat dan mengkaji desakan DPD I Golkar. Hal itu, menurut Agun, bisa dibilang sebagai bentuk abainya Ical selaku pimpinan tertinggi partai.
"Rapimnas tidak memenuhi prosedur dan standar karena segalanya ingin cepat tapi mengabaikan pengambilan keputusan dengan benar. Saya ragukan keabsahannya," tegas Agun yang menginisiasi Gerakan Regenerasi Kepemimpinan Golkar (GRKG).