Jakarta, CNN Indonesia -- Tindakan Agung Laksono membentuk Tim Penyelamat Partai Golkar dianggap sebagai manuver teledor. Akibatnya dukungan Dewan Pimpinan Daerah I dan DPD II Golkar justru mengalir kepada Aburizal Bakrie.
"Tadinya sudah banyak yang dukung Agung. Tapi gara-gara ini (Agung membentuk Presidium), mereka berpaling ke Ical," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Indra Bambang Oetoyo kepada CNN Indonesia, Kamis (27/11).
Kesalahan Agung yang lain, menurut Indra, adalah membawa orang luar untuk merusak Golkar dari dalam. Namun Indra tak menyebut spesifik siapa orang luar yang ia maksud. Ia hanya mengatakan intervensi pihak luar sangat kental terasa ketika Agung membentuk Presidium yang sebenarnya tidak pernah diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Agung mendaftarkan kepengurusan Partai Golkar versinya ke Kementerian Hukum dan HAM pun dianggap Indra bakal sia-sia karena tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
Menyoal agenda Musyawarah Nasional IX di Bali pada 30 November, Indra memastikan perhelatan akan tetap berlangsung. Izin keamanan dari pihak bewenang, menurut dia, telah dikantongi. Instruksi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno agar Polri tak mengeluarkan izin penyelenggaraan Munas Golkar, menurut Indra tak perlu dihiraukan.
"Semua DPD I pasti datang, Mayoritas DPD II juga pasti datang. Kapolri bilang tidak perlu izin, hanya pemberitahuan kepada pihak setempat," kata Indra.
terkait kemungkinan Ical akan terpilih kembali secara aklamasi untuk memimpin Golkar, Indra menyatakan kalau pun mesti dilakukan voting, dia yakin suara terbanyak akan menjadi miliki Ical.
Hingga saat ini undangan untuk seluruh peserta Munas IX telah disebar oleh DPP Partai Golkar. Agung Laksono cs yang tergabung dalam Tim Penyelamat Partai juga diundang.