Jakarta, CNN Indonesia -- Kisruh di tubuh Partai Golkar tak kunjung reda. Kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono berebut pengaruh. Melihat hal tersebut, salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Titiek Soeharto, menduga ada tujuan lebih besar dari upaya pecah-belah terhadap Golkar, yakni untuk menghancurkan Koalisi Merah Putih.
"Kalau dilihat, pada akhirnya ini mau menghancurkan Koalisi Merah Putih," ujar putri mendiang Presiden Soeharto itu di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11). Titiek meminta Golkar segera diselamatkan dari perpecahan agar KMP tetap kuat.
Titiek melihat beberapa pihak berniat mengambil kesempatan di saat kondisi Golkar sedang tak baik. Meski demikian Titiek tidak mau menyebut siapa orang-orang yang menurutnya mengadu domba internal Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, para petinggi partai dan kader senior Golkar seperti Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Yorrys Raweyai membentuk Presidium Penyelamat Partai dan menetapkan Musyawarah Nasional Golkar dilakukan Januari 2015 di Jakarta. Agung bahkan memerintahkan Dewan Pimpinan Daerah II Golkar agar tak menghadiri Munas 30 November di Bali.
Agung Laksono sebagai Ketua Presidium juga susunan kepengurusan Golkar versinya ke Kementerian Hukum dan HAM untuk disahkan menjadi pengurus Golkar yang baru.
"Langkah itu kekanak-kanakan. Saya rasa itu hanya emosi dan itu menyalahi aturan," ujar Titiek.
Bagi Titiek, kisruh di tubuh partainya merupakan proses pendewasaan Golkar. Dia berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi Golkar ke depan. "Ini dinamika politik yang terjadi semua partai politik. Mudah-mudahan cepat selesai," kata dia.