Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin enggan mengomentari pertemuan yang terjadi antara bekas Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.
Menurutnya, pertemuan tersebut dan kejadian-kejadian yang terjadi pada Golkar akhir-akhir ini merupakan bagian dari
puzzle-puzzle yang terpisah.
"Saya memang dari internal partai punya persepsi sendiri. Nanti akan disatukan membentuk satu relasi dan benang merah dan bisa dibaca jadi sebuah gambaran dan skenario seperti apa," ujar Nurul Arifin di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pertemuan yang dilakukan mereka digelar pagi tadi. Lokasi pertemuan berada di sekitar Menteng, Jakarta Pusat.
JK mengaku menginginkan kondisi di internal Golkar tetap kondusif menjelang digelarnya Munas IX. Ia juga berharap semuanya berjalan secara adil tanpa ada pihak yang menggunakan cara-cara di luar ketentuan.
Nurul berharap pertemuan tersebut dapat membesarkan Partai Golkar. "Kami berharap semua keluarga besar Golkar. Kita tahu ada JK di sana, Surya Paloh alumnus Golkar. Kita harap senior ini bisa bersama-sama membesarkan Golkar," tutur Nurul.
Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan apa yang dilakukan oleh JK bukanlah intervensi. Ini merupakan langkah yang dilakukan untuk mendinginkan hawa panas di dalam tubuh Partai Beringin ini.
"Pak JK tidak ikut campur. Beliau hanya akan mempertemukan mereka berdua saja," ujar Muladi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (27/11).