Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta memastikan menolak Sarwo Handayani sebagai Wakil Gubernur Jakarta. Penolakan PDIP karena partai pengusung pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur itu memiliki calon dari struktural partai.
"Ahok didukung PDIP saat pencalonan sebagai Cawagub. Jadi otomatis wakil gubernur harus dari partai politik," kata anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDIP Ellyzabeth CH Mailoa kepada CNN Indonesia, Selasa (25/11).
Ellyzabeth menjelaskan, partainya mengusung Boy Sadikin sebagai Wakil Gubernur untuk Ahok. Pertimbangannya yaitu karena Boy masuk dalam struktur DPD PDIP Jakarta dan loyalitas Boy kepada partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memang melihat dari struktur partai karena pencalonan Ahok sebagai pasangan cagub dan cawagub Jakarta saat itu juga pakai mekanisme partai," ujar Ellyzabeth.
Terkait keinginan Ahok menunjuk Wakil Gubernur dari pejabat senior di pemerintah provinsi DKI yang memiliki kapabilitas dan integritas, Ellyzabeth tak mau berkomentar. Dia menekankan bahwa pendamping Ahok di Jakarta harus berlatar belakang partai politik.
Ellyzabeth juga menyebut, pengusungan Boy Sadikin sebagai Wakil Gubernur Jakarta juga mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai NasDem, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.
"Kami belum ada komunikasi dan pertemuan dengan Ahok. Tapi Fraksi PDIP memastikan mengusung Pak Boy Sadikin," ujarnya.