Nusa Dua, CNN Indonesia -- Politikus Partai Golkar Roem Kono yang juga wakil ketua umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) menjadi komando ormas sayap Partai Golkar itu dalam ajang Munas IX Partai Golkar di Bali. Dengan begitu posisi Priyo Budi Santoso sebagai ketua umum MKGR tak dianggap dalam munas.
“Saya diberikan mandat penuh oleh rapat pleno yang diperluas di pusat dan daerah untuk menjadi ketua delegasi pada munas ini,” kata Roem kepada wartawan di lokasi Munas Golkar IX di Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (1/12).
Roem mengatakan dalam rangka memberi eksistensi Kosgoro dan Soksi, pihaknya siap mendukung pelaksanaan munas kali ini. “Ini gerakan legal. Saya selaku ketua delegasi mengimbau kader MKGR bisa menjaga persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung soal Priyo, Roem mengatakan ketua umum MKGR tersebut mempunyai kebijakan sendiri. “Tapi kami tidak dapat menerima beliau membentuk presidium, itu melanggar AD/ART,” kata Roem.
Selain itu, kata Wakil Sekjen Golkar ini, Priyo yang ikut membentuk presidium penyelamat Partai Golkar tidak mewakili MKGR. “MKGR memberikan kesempatan dia untuk maju mejadi ketum, tapi masuk presidium itu di luar konteks ormas.”
Menurut Roem meski komando Priyo sebagai ketua umum MKGR di munas ini dipegang oleh dirinya namun tidak ada pemecatan terhadap Priyo. “Tapi kewenangan delegasi untuk MKGR diwakili oleh saya. Saya mengisi kekosongan agar MKGR punya suara,” ujar Roem.
Roem, yang terpilih menjadi Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR periode 2014-2019 ini menambahkan,” Tindak lanjutnya saya kira itu nanti dibicarakan.”