Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono meremehkan pemecatan dirinya dalam Munas IX di Nusa Dua, Bali. Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu menilai pemecatan terhadap dirinya adalah hal biasa.
Bahkan menurut Agung, sebelum diirinya dipecat, ia sudah lebih dulu memecat Aburizal Bakrie atau Ical dari kursi Ketua Umum dan Idrus Marham dari kursi Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
"Kami sudah memecat mereka duluan, itu saja." kata Agung di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (2/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung Laksono juga menyatakan sikapnya ihwal dukungan yang diberikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung pada Ical. Sebelumnya Akbar mendukung Ical untuk kembali jadi Ketua Umum Golkar pada Munas IX di Bali.
"Hak dia untuk itu (mendukung), pasti dia juga punya pertimbangan sendiri," kata Agung singkat.
Selasa (2/12) malam, Agung menggelar rapat bersama anggota Tim Penyelamat Partai Golkar di Kantor DPP Golkar. Rapat itu membahas persiapan Munas yang akan digelar di Jakarta pada Januari 2015 mendatang.
TPPG menggelar Munas di Jakarta akan digelar karena Munas yang masih berlangsung di Bali sejak akhir pekan lalu itu dinilai tidak sah. Agung mengungkapkan Munas yang sedang di Bali tidak sesuai dengan rekomendasi Munas VIII di Pekanbaru.
Selain itu juga, lanjutnya, Munas yang digelar di kawasan Nusa Dua, Bali itu juga sudah diatur untuk memenangkan Ical kembali menjabat Ketua Umum Golkar. Salah satu pengaturan itu, kata Agung, dilakukan dengan intimidasi terhadap pengurus DPD Partai Golkar.
Agung tidak mempermasalahkan jika memang Ical terpilih secara aklamasi selama melalui prosedur yang berlaku. Namun yang terjadi, lanjut Agung, hak pemilik suara dalam Munas tidak terjamin. Hal itu terbukti dengan tersebarnya rekaman suara yang diduga milik Nurdin Halid.
Dalam rekaman tersebut ada arahan agar Ketua DPD I Golkar memilih Ical sebagai Ketua Umum Golkar.
Pada Munas yang masih berlangsung di Bali tersebut Agung adalah salah satu kader Golkar yang dipecat karena membentuk Tim Penyelamat Partai Golkar. Selain dirinya, mereka yang juga dipecat dari Golkar adalah Priyo Budi Santoso, Zainudin Amali, Agun Gunanjar Sudarsa, Leo Nababan, dan Yorrys Raweyai.
Turut dipecat pula dua kader muda Golkar Agus Gumiwang dan Nusron Wahid.