Jakarta, CNN Indonesia -- Munas IX Partai Golkar Jakarta yang diselenggarakan Tim Penyelamat Partai Golkar di Jakarta pada Sabtu (6/12) hingga Senin (8/12) ternyata mengundang unsur pimpinan DPD I dan II Partai Golkar seluruh Indonesia.
Hal tersebut berbeda dengan penyelenggaraan Munas Golkar di Bali yang baru lalu. Saat itu, panitia hanya mengundang ketua dan sekretaris DPD I dan II Partai Golkar. Unsur pimpinan yang lain tidak diundang dalam penyelenggaraan munas di Pulau Dewata itu.
"Kita datang ke sana (Bali) tapi tidak sebagai peserta. Kita hanya memantau saja karena yang diundang hanya ketua dan sekretaris," ungkap Aflahah, wakil ketua bidang organisasi, kaderisasi, dan kepemudaan di DPD II Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aflahah dapat hadir dan mengikuti Munas Jakarta sejak awal karena ia mendapat undangan resmi dari panitia pelaksana Munas Jakarta. Ia dan dua orang lainnya dari perwakilan DPD II Kabupaten Tanah Laut juga mencantumkan surat delegasi untuk mengikuti Munas Jakarta di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
"(Surat delegasi) ada ditandatangani oleh unsur pengurus. Kita juga dapat undangan dari pelaksana munas Jakarta. Dalam undangan tertulis unsur pengurus, tidak harus ketua atau sekretaris," jelas Aflahah menambahkan kepada CNN Indonesia di lokasi munas Jakarta.
Diketahui juga bahwa ketua dan sekretaris DPD II Tanah Laut tak hadir dalam munas di Jakarta. "(Ketua dan sekretaris) tidak ikut karena sudah mengambil sikap ikut di Bali," sambung Aflahah singkat.
Aflahah bersama kedua temannya yang hadir sudah siap menerima resiko dari kehadiran mereka di Munas Jakarta. Ia mengatakan kedatangannya ke Jakarta sudah diketahui oleh ketua dan sekretaris DPD II Tanah Laut. Namun, tidak ada larangan maupun pencegahan yang mereka dapatkan.
Kehadiran unsur pimpinan DPD dalam Munas Jakarta menjadi jawaban atas pertanyaan siapa saja peserta munas tersebut. Tidak semua peserta dalam munas Jakarta merupakan ketua dan sekretaris DPD yang mereka wakili.