GOLKAR TERBELAH

Bambang Soesatyo: Golkar Tak Karam Meski Lama Islah

CNN Indonesia
Minggu, 21 Des 2014 11:43 WIB
Dualisme di tubuh Partai Golkar belum berakhir. Bambang Seosatyo meminta kubu Agung Laksono menyiapkan amunisi menghadapi persidangan.
Sekretaris Fraksi Golkar DPR Bambang Soesatyo. Bambang optimistis Golkar tak bakal karam meski hingga kini belum ada tanda-tanda bakal islah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dinamika dualisme kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) masih terus berlanjut. Islah nampak semakin sulit direalisasikan. Namun, politikus Golkar Bambang Soesatyo optimistis partai beringin tidak bakal karam.

"Percaya, Beringin tidak akan tumbang meski diserang dari delapan penjuru angin. Akarnya terlampau kuat dan sudah teruji. Apa yang terjadi hari-hari ini pada Golkar, belum ada apa-apanya saat awal reformasi," ujar Bambang melalui pesan singkat, Ahad (21/12).

Bambang menceritakan kembali kondisi Golkar pada masa reformasi yang mengguncang hingga ke akar seperti terdapat banyak kantor Golkar dibakar, para kader diburu bahkan ditelanjangi, dihina dan dicaci maki. Demonstrasi tiada henti dan terjadi tuntutan untuk membubarkan Golkar di hampir seluruh wilayah di tanah air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang, Golkar telah membuktikan bahwa partai itu mampu bertahan meski keberadaannya kala itu benar-benar ditentang oleh publik.

Pernyataan Bambang menanggapi hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut, Golkar bisa berada di bawah 10 persen apabila konflik dualisme tidak segera berakhir. Bukan hanya itu, peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, Golkar hanya bisa menjadi kenangan dalam buku sejarah politik Indonesia.

Dibandingkan dengan saat itu, Bambang yakin permasalahan ini akan selesai meski bukan dengan langkah islah. Diketahui, beberapa hari lalu, sekretaris fraksi Golkar ini mengajak Golkar kubu Agung Laksono untuk menyiapkan amunisi untuk berperang melalui pengadilan.

"Daripada saling tuding, lebih baik siapkan bukti-bukti hukum biar terbuka semua. Mana Munas (Musyawarah Nasional) yang memenuhi aturan dan mendapat dukungan DPD I dan DPD II se-Indonesia. Mana munas yg seada-adanya," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER