REGENERASI PARTAI

Partai Politik Dinilai Gagal Regenerasi Pengurus

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 16:28 WIB
Pengamat politik menilai kegagalan regenerasi pengurus dalam tubuh partai politik disebabkan oleh tidak adanya nilai demokrasi dalam internal partai.
Massa AMPG yang dibawa Yorrys Raweyai terlibat bentrok dengan AMPG yang berjaga di DPP Golkar di DPP Golkar, Jakarta, Selasa, (25/11). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik menilai telah terjadi kegagalan regenerasi kepengurusan di hampir seluruh partai politik di Indonesia. Ketidakmampuan partai dalam menanamkan nilai demokrasi di internal partai dinilai sebagai salah satu faktor penyebabnya.

Ari Dwipayana selaku pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada melihat ketidakmampuan partai dalam menanamkan nilai demokrasi di internal partai menyebabkan gagalnya regenerasi di mayoritas parpol.

"Seringkali kompetisi (untuk jabatan ketua umum) hanya diikuti oleh orang-orang yang sama. Padahal, semestinya pintu kompetisi dibuka secara luas dan demokrasi dilakukan masing-masing partai," kata Ari saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain lemahnya nilai demokrasi dalam tubuh parpol, Ari juga menilai kemampuan parpol dalam mengatasi konflik internal masih belum terbangun dengan baik.

"Hal tersebut menyebabkan munculnya tokoh sentral untuk menjadi pembuat solidaritas di parpol," kata Ari melanjutkan.

Gagalnya regenerasi kepengurusan juga didukung dengan sistem pemilihan umum yang mengandalkan model proporsional terbuka, di mana pemilih pemenang dapat menentukan figur tertentu yang ada dalam parpol.

Ari mencontohkan pemilu 2014 sebagai contoh kasus pemilu dengan sistem proporsional terbuka.

"Dalam sistem ini, figur menjadi penting dan tepat dalam menaikkan jumlah suara parpol dalam pemilu. Itu adalah dorongan elektoral," ujar Ari.

Hingga akhir Desember 2014 ini tercatat sudah dua partai politik besar yang mengalami konflik internal di Indonesia yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golongan Karya (Golkar). Dualisme kepengurusan lama disebutkan menjadi pemicu utama konflik di kedua partai tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER