Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendukung penuh keputusan Presiden Joko Widodo mengajukan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Budi Gunawan dinilai PDIP punya kemampuan untuk memimpin Polri.
“Presiden tentu punya pertimbangan. Dia (Budi Gunawan) lulusan terbaik di Lembaga Ketahanan Nasional. Ia meraih bintang tiga dan itu tidak gampang,” kata politikus senior PDIP Pramono Anung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/1).
Kedekatan Budi Gunawan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai Pramono bukan masalah. “Budi Gunawan memang pernah menjadi ajudan Ibu Mega. Apakah salah bila mantan ajudan yang juga lulusan terbaik kemudian menjadi calon Kapolri?” ujar Pram, sapaan akrab Pramono.
Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Sutarman, juga mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. “Pak SBY juga ajudan. Jadi ajudan merupakan orang-orang terpilih,” kata Pram.
Pram bercerita kenal dengan Budi Gunawan sejak 1999. Saat itu dia dan Budi hampir setiap hari mendampingi Megawati. “Saya melihat kapasitas dan profesionalisme Budi Gunawan. Di bawah pimpinannya, Polri bisa menghilangkan stigma buruk yang selama ini melekat padanya,” ujar Pram.
Terkait isu rekening gendut milik Budi Gunawan, Pram meminta masyarakat memberi kesempatan kepada Budi untuk mengklarifikasinya dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi III DPR terhadap Budi pekan depan. (Baca:
DPR akan Uji Calon Kapolri, Isu Rekening Gendut Disorot)
Sementara soal tidak dilibatkannya Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam pemilihan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, Pram menyatakan tak ada aturan yang mengharuskannya.
“Pimpinan Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan KPK sendiri, tidak diajukan ke Komisi III lewat KPK. Semua (tudingan) bisa dijawab di fit and proper test,” kata Pram.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, DPR punya waktu paling lambat 20 hari untuk menolak maupun menerima usulan Jokowi soal calon Kapolri tersebut.
Budi Gunawan saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Selain pernah menjadi ajudan Megawati pada 2001-2005, Budi juga sempat menduduki jabatan Kapolda Jambi dan Kapolda Bali.
Pengajuan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri mendapat protes publik karena ia sejak lama diduga terkait kasus rekening gendut. Kasus tersebut terkuak dalam laporan penelusuran PPATK terhadap sejumlah pejabat polisi. (Baca:
PPATK Sebut Ada Indikasi Tak Wajar di Rekening Budi Gunawan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(agk)