Pemerintah Enggan Campuri soal Rebutan Fraksi Golkar

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 14:14 WIB
Seharusnya dua pihak yang terkait konflik di Golkar bisa bersikap bijaksana.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan terkait polemik pelantikan Kepala Kepolisian RI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (19/2).(ANTARA /Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Jokowi-JK enggan mencampuri urusan perebutan Fraksi Partai Golkar di DPR.  "Pemerintah tidak akan mencampuri urusan internal partai. Harusnya semua pihak yang terlibat secara internal harus bijaksana menghadapi ini, Karena tidak semua (posisi) harus digeser," kata JK usai menunaikan salat jumat di Istana Wakil Presiden, Jumat, (27/3).

Lebih dalam, JK menjelaskan sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai dua kubu harus bisa berdamai tanpa harus saling memecat, saling bersikeras.

Sebelumnya, Partai Golkar versi Munas Jakarta atau kubu Agung Laksono rencananya akan melakukan pengambilalihan ruang Fraksi Partai Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara 1 DPR RI yang dikuasai Golkar versi Munas Bali alias kubu Aburizal Bakrie. (Baca Fokus: Dua Golkar Berebut Lantai 12)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai menegaskan, jika sampai tenggat yang ditentukan, yakni hari ini pukul 14.00 WIB Ketua Fraksi Ade Komarudin dan Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo menolak menyerahkan, maka akan diambil alih secara paksa.

"Pengambil alihan secara paksa bukan berarti kami akan kirim orang, buat apa. Kami akan perintahkan Agus Gumiwang (Ketua Fraksi Golkar kubu Agung Laksono)
untuk gelar rapat fraksi di sana," tutur Yorrys saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (26/3).

Pantauan CNN Indonesia pada Jumat pagi, penjagaan di lantai 12 masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Penjagaan oleh pasukan Pengamanan Dalam (Pamdal) dan petugas kepolisian dari satuan Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) terlihat mondar-mandir di lobi lantai 12.

Namun, salah satu staf ahli penghuni lantai 12 yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan sudah mendengar informasi itu. Namun ia tidak tahu siapa yang akan datang dan mengambil alih ruang fraksi.

"Saya sudah tahu infonya, tapi untuk siapa yang datang saya belum tahu," katanya saat ditemui di lantai 12, Jumat (27/3).(Baca juga: 96 Pamdal DPR Jaga Kantor Fraksi Golkar) (hel/hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER