Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut ada oknum dalam pemerintahan Joko Widodo yang membuat kegaduhan politik. Prabowo dalam kicauan akun Twitternya tak menyebut siap oknum pembuat kegaduhan itu.
Namun Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan bahwa oknum tersebut tak lain adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly.
"Semua orang tahu karena kegaduhan dimulai pada Menkumham," kata Fadli saat ditemui di kompleks DPR RI, Jumat (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegaduhan berasal dari Yasonna saat mengesahkan salah satu kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar. Yasonna mengesahkan kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin oleh Romahurmuziy dan mengesahkan Golkar kubu Agung Laksono.
Keputusan menteri yang juga kader PDI Perjuangan tersebut belakangan dibatalkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara meski saat ini masih dalam proses banding. (Baca juga:
Cerita Jokowi Tanyai Prabowo Soal Pencapresan 2019)
Menurut Fadli, pengadilan adalah kamar yudikatif yang independen dan perlu dihargai. Oleh karena itu jika Menkumham menghargai pengadilan sudah semestinya tak mengajukan banding.
"Lucunya dia (Yasonna) naik banding. Di negara lain, menteri seperti ini sudah mundur bahkan bunuh diri," ujar Fadli.
Ditanya soal pesan Prabowo terkait keputusan Menkumham itu, Fadli mengatakan Prabowo tak berpesan apapun. Partai Gerindra menurutnya sudah berkomitmen tidak akan menjatuhkan pemerintahan. "Komitmen kami ingin menyukseskan program pemerintah tapi jangan malah pemerintah membuat kegaduhan sendiri," ujarnya.
Dalam kicauan akun @Prabowo08, Prabowo menyebut ada oknum dalam pemerintahan yang membuat gaduh situasi politik nasional. Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo menurut Prabowo kerap menekankan pentingnya stabilitas politik untuk memajukan perekonomian. (Baca juga:
Prabowo: Oknum Pemerintah Buat Gaduh Politik Nasional)
Prabowo mencatat, pernyataan Jokowi soal stabilitas politik itu terakhir disampaikan saat Jokowi hadir dalam pelantikan pengurus Partai Amanat Nasional beberapa waktu lalu. Mantan Danjen Kopassus ini juga hadir dalam acara tersebut.
"Kita prihatin bahwa justru banyak kegaduhan-kegaduhan yang tak perlu ditimbulkan oleh beberapa individu dalam pemerintah sendiri," kata Prabowo.
Padahal menurutnya, stabilitas politik bisa terwujud jika demokrasi dihormati dan dijalankan.
(sur)