DPR Pertanyakan Sistem Intelijen Kepemimpinan Sutiyoso

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 11:28 WIB
Lama tidak bergelut di dunia intelijen membuat banyak orang meragukan kepemimpinan Sutiyoso, termasuk tren perkembangan intelijen di dunia.
Letjen TNI Purn. Dr.H.C. H. Sutiyoso seorang politikus dan mantan tokoh militer Indonesia berbintang tiga. Ia adalah Gubernur Jakarta selama dua periode, mulai 6 Oktober 1997 hingga 7 Oktober 2007. (FiledetikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pencalonan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional akan mulai diproses lebih lanjut oleh anggota dewan pada pekan depan. Diketahui, setelah surat pencalonan dibacakan, makan Komisi I pun dapat menindaklanjutinya dengan melakukan uji kelayakan dan kepatutan.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin mengatakan ada sejumlah hal yang akan disampaikan kepada Sutiyoso pada saat proses uji kelayakan dan kepatutan. Salah satunya terkait dengan tragedi 27 Juli 1996 (kudatuli). (Baca juga: Sutiyoso, Jenderal Lapangan yang Jadi Spion Jokowi)

"Intinya nanti saya akan mengingatkan agar sistem yang digunakan saat kudatuli tidak digunakan lagi," ujar TB Hasanuddin saat dihubungi, Jumat (12/6).

Oleh sebab itu, ia pun nantinya akan mempertanyakan sistem intelijen seperti apa yang nantinya akan digunakan oleh Sutiyoso saat memimpin badan intelijen. Menurutnya, saat ini sistem intelijen sudah sangat jauh berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang, intelijen sesungguhnya bukan hal yang baru bagi Sutiyoso. Mantan Gubernur Jakarta itu pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus dan akrab dengan Sandhi Yudha, kemudian menjadi Panglima Kodam Jaya. (Baca juga: Fahri Hamzah: Bang Yos Harus Mundur dari Ketua Partai)

"Apa saja yang akan digunakan, seperti untuk intelijen ekonomi dan lainnya juga," ucap Politikus PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, hal serupa turut disampaikan oleh pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati (Nuning). Menurutnya, Sutiyoso sudah lama tidak berada di dalam sistem intelijen yang terus berkembang ini.

Oleh sebab itu, ia berharap Sutiyoso masih memiliki kepekaan layaknya seorang perwira intel dan tidak membawa kesisteman BIN mundur apabila dirinya nanti resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BIN. (Baca juga: Fraksi Demokrat Dukung Sutiyoso Pimpin BIN)

Sementara itu, Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki sebelumnya mengatakan pengalaman Sutiyoso di ketentaraan, intelijen dan sipil yang dianggap oleh Presiden Jokowi dapat sangat membantu penugasan barunya sebagai Kepala BIN. Terutama dalam deteksi dini akan adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER