Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai sejumlah menteri Jokowi tak mampu menangani krisis. Padahal menurutnya pemerintahan saat ini sangat butuh kemampuan mumpuni untuk mengatasi krisis.
“Seharusnya ada manajemen krisis agar mereka dapat menangani masalah," ujar Didi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (27/6).
Beberapa menteri yang dianggap Didi tak punya kemampuan menangani krisis ialah Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Baca
Presiden Sriwijaya FC: Semua Tanggung Jawab Imam Nahrawi)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manajemen krisis yang lambat di bidang ekonomi dan olahraga ini menyulitkan Jokowi. Presiden jangan lambat-lambatlah (dalam menimbang perlu tidaknya merombak kabinet)," kata Didi.
Putra mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin itu khawatir krisis ekonomi dan politik akan kembali menimpa Indonesia jika Jokowi tak segera merombak kabinet.
“Pengamat-pengamat sudah menilai kondisi saat ini seperti tahun 1997/1998, tapi mudah-mudahan mereka salah. Indonesia dikhawatirkan mengalami impitan ekonomi yang luar biasa. Ini jangan dianggap enteng. Jangan sampai kita mengarah ke sana," ujar Didi.
Berbagai kalangan belakangan ini memang menyoroti kinerja jajaran menteri ekonomi Jokowi. Ketidakpuasan terlontar mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengusung Jokowi, hingga relawan pendukung Jokowi. (Baca
PDIP: Menteri-menteri Ekonomi Kurang Gebrakan, Rombak Saja)
“Menteri di sektor ekonomi harus dirombak. Kami menilai sektor ekonomi sudah berat sekali. Sudah sampai tahap emergency call,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pro-Jokowi Budi Arie Setiadi. (Baca
Relawan Jokowi: Ekonomi RI Darurat, Rombak Menterinya)
Nama Sofyan Djalil, menurut sumber CNN Indonesia, masuk di antara 17 menteri yang telah dievaluasi Istana. Dari 17 menteri itu, empat menteri telah ditandai dan diusulkan untuk diganti karena dinilai berkinerja buruk. Nama Sofyan kembali masuk daftar menteri yang ditandai itu. (Baca juga
Sofyan Djalil: Presiden Marah Laporan Pelabuhan Tak Akurat)
Selain Sofyan, ketiga menteri lain yang ditandai adalah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.
(agk)