Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto berharap Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso dan Jenderal Gatot Nurmantyo dapat segera dilantik minggu depan.
Melalui rapat paripurna hari ini, DPR telah menyetujui Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) serta Gatot sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saya sudah komunikasikan hal ini ke presiden dan sudah mengirimkan surat. Semoga minggu depan bisa segera dilantik," kata Novanto saat ditemui di gedung DPR, Jakarta Selatan, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seusai rapat paripurna, Sutiyoso menyampaikan bahwa anggaran BIN yang ideal adalah sebesar Rp 10 triliun. "Kalau ditanya berapa yang ideal, ya sebesar itu. Namun, harus dilihat lagi seperti apa prioritas anggaran pemerintah saat ini," katanya.
Terkait hal ini, Novanto berharap BIN dapat terlebih dulu memberikan evaluasi kinerjanya. "Proses (pengajuan anggaran) kemudian nanti diberikan ke pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Saya harap Kementerian Keuangan dan Bappenas segera melakukan evaluasi dan memperkuat apa yang diharapkan presiden," katanya.
(Baca juga: Jokowi Beri Target Sutiyoso Rekrut 1.000 Intelijen Baru)
Dalam rapat paripurna itu, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyerahkan laporan hasil uji kelayakan dan kepatutan terhadap Sutiyoso dan Gatot. Laporan itu berisi persetujuan komisi atas pencalonan Sutiyoso dan Gatot oleh Presiden Jokowi. Sebelumnya, Sutiyoso dan Gatot telah menjalani fit and proper test di Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi informatika, dan intelijen.
Selanjutnya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memimpin rapat paripurna bertanya kepada anggota Dewan apakah laporan Komisi I tersebut disetujui atau tidak. Secara serentak, para anggota menjawab setuju.Sebelumnya, pada 30 Juni lalu, Komisi I DPR telah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Sutiyoso sebagai calon Kepala BIN.
Kemudian, pada 1 Juli lalu, Komisi I DPR juga menyelenggarakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Gatot sebagai calon Panglima TNI. Keduanya disetujui oleh Komisi I DPR.
(Baca juga: Calon Panglima TNI Sebut Indonesia Jadi Target Ancaman) (hel)