Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2014, Sekretariat Nasional (Seknas) meminta Sang Presiden mengganti dua menteri di Kabinet Kerja. Permintaan tersebut disampaikan Ketua Umum Seknas Muhamad Yamin hari ini, Rabu (5/8), saat menemui Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Ekonomi tak berjalan, mulai dari BUMN tak berjalan baik,
dwelling time juga tidak berjalan baik. Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri BUMN diganti," kata Yamin di Kantor Wantimpres, Jakarta, Selasa (5/8).
Yamin mengatakan, adanya usulan untuk mencapot dua menteri tadi juga berangkat dari buruknya upaya koordinasi dan capaian kinerja program menteri-menteri Jokowi hampir setahun belakangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain koordinasi, Yamin bilang ketidakpuasaan Seknas terhadap kinerja dua menteri ini juga dilatarbelakangi minimnya kemampuan dalam menjalani Nawacita Jokowi dalam rangka meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia.
Berbekal pernyataannya, ia pun tak menampik bahwa Seknas merekomendasikan sosok Rizal Ramli untuk menggantikan sosok Sofyan Djalil menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Kalau di antara dua pilihan yang saat ini memang santer dibicarakan oleh banyak pihak, kami mendukung RR (Rizal Ramli)," katanya.
Menurut Yamin, usulan ini juga telah diterima secara positif oleh Ketua Wantimpres Sri Adiningsih dan Anggota Wamtimpres Sidharta Danusubroto. Diwawancara secara terpisah, Anggota Wantimpres Sidharta Danusubroto mengatakan usul tersebut ditampung dan akan disampaikan pada Presiden Jokowi
"Insya Allah (disampaikan). Nanti pada kesempatan pertama, kami menampung suara mereka," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sofyan Djalil dikabarkan bakal digantikan oleh Darmin Nasution dan Rizal Ramli. Kedatangan Darmin Nasution beberapa waktu lalu ke Kantor Presiden mencuatkan kembali dugaan tersebut.
(rdk)