Agus soal Setya-Trump: Penting untuk Berpikir 10 Kali

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 10:53 WIB
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyatakan meski Setya Novanto menemui Donald Trump secara informal, predikat Ketua DPR tak bisa dilepaskan darinya.
Donald Trump saat memperkenalkan Ketua DPR Setya Novanto ke publik AS. (REUTERS/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto menyatakan paham alasan pertemuan antara Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump di New York, AS, menjadi kontroversi luas di tanah air.

“Itu bukan acara resmi (rombongan DPR). Namun sebagai pimpinan DPR, untuk menghadiri konferensi pers (Trump), walau tak resmi, nama dia sebagai pimpinan DPR melekat. Kedatangannya (menemui Trump) memberikan efek sangat luas. Banyak media menyoroti dampak negatifnya,” kata Agus di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/9).

Legislator Demokrat itu pun mengingatkan kepada seluruh anggota DPR untuk berhati-hati lain waktu. “(Pertemuan dengan Trump) seperti kunjungan yang tidak direncanakan, karena rencananya delegasi parlemen RI hanya ikut sidang Inter-Parliamentary Union. Ini jadi pelajaran penting. Berpikir 10 kali untuk melakukan kunjungan yang tidak direncanakan,” ujar Agus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rombongan anggota DPR berangkat ke New York pekan lalu untuk menghadiri 4th World Conference of Speakers of Inter-Parliamentary Union yang berlangsung Senin (31/8) sampai Rabu (2/9). Usai acara itu, sebagian anggota DPR langsung kembali ke tanah air, sedangkan sebagian lainnya memperpanjang kunjungan mereka ke New York, termasuk Setya dan Fadli.

Siang ini sejumlah anggota DPR akan melaporkan pertemuan rombongan Setya dan Trump yang mereka anggap tak etis ke Mahkamah Kehormatan Dewan. (Baca juga: Prabowo Akan Panggil Fadli Zon soal Pertemuan dengan Trump)

Soal apakah tindakan Setya cs etis atau tidak etis, Agus meminta hal tersebut diserahkan sepenuhnya kepada proses yang akan berlangsung di MKD. Usai menerima laporan pengaduan dari anggota DPR ataupun masyarakat, MKD akan melakukan klarifikasi langsung ke Setnov, Fadli, atau pihak terlapor lainnya.

“Nantinya MKD bakal bersidang untuk memproses seluruh laporan yang masuk,” ujar Agus. Ia sekaligus mengingatkan MKD untuk bekerja independen dan transparan soal laporan apapun yang masuk terkait anggota DPR.

Apabila proses di MKD telah selesai dan pihak terlapor terbukti melakukan pelanggaran ringan atau berat, MKD akan melaporkannya ke forum pimpinan DPR untuk kemudian dibawa ke sidang paripurna DPR.

Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan diperkenalkannya Setya Novanto oleh Trump ke hadapan publik AS di akhir konferensi pers, merupakan tindakan spontan yang merupakan improvisasi Trump selaku tuan rumah. Hal itu, kata Fadli, bukan berarti rombongan Ketua DPR mendukung Trump selaku bakal kandidat Presiden AS.

“Hadirin, ini adalah orang yang sangat luar biasa, Ketua DPR dari Indonesia, Setya Novanto. Salah atu orang yang paling berpengaruh (di Indonesia), dan dia ke sini untuk bertemu dengan saya,” kata Trump saat itu dalam rekaman video yang beredar di YouTube.

Trump lantas melanjutkan ucapannya sambil berbicara kepada Setnov, “Kami akan melakukan hal yang luar biasa untuk AS, benar kan?”

Dia juga bertanya kepada Setnov apakah warga Indonesia menyukainya, yang kemudian sang Ketua DPR, “Ya, sangat.”

Sebelum memperkenalkan Setya di akhir jumpa persnya, Trump bertemu secara informal selama 30 menit dengan rombongan Setya di kantornya untuk bicara soal ekonomi dan investasi Trump di Indonesia. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER