Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini mengaku belum mendapat instruksi khusus dari Presiden PKS yang baru Shohibul Iman terkait pelaksanaan sikap partai di Dewan Perwakilan Rakyat.
Anggota Komisi III DPR itu menyatakan, menjalankan kebijakan partai di DPR dengan mengacu kepada hasil Musyawarah Nasional partai yang telah menyusun rencana strategis dan program prioritas.
"Fraksi sebagai etalase partai menyesuaikan dengan renstra," kata Jazuli kepada CNN Indonesia, Rabu (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap politik yang diambil PKS pasca Munas tanggal 14-15 September lalu, menegaskan partai itu memposisikan diri sebagai oposisi yang loyal. Artinya, PKS berada di luar pemerintahan, namun tetap kritis dan positif terhadap kebijakan pemerintah selama lima tahun mendatang.
Sejauh belum mendapat instruksi khusus dari presiden partai, Jazuli akan tetap mengacu dan menjalankan rencana strategis yang telah disusun partai. Ia pun menambahkan dirinya terlibat menyusun renstra itu sebagai anggota Majelis Pimpinan Pusat (MPP) PKS. Adapun renstra yang disusun, merupakan penerjamahan kebijakan partai yang di tetapkan di Majelis Syuro.
"Saya sebagai Ketua Fraksi, masuk di MPP. (Instruksi khusus dari Presiden) belum ada perintah itu," kata Jazuli.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman mengungkapkan penting untuk dipahami, terutama oleh para kader PKS, berada di dalam atau pun di luar pemerintah adalah hal yang sama. “Loyal itu artinya PKS tetap loyal kepada kepentingan bangsa, kalau KIH bagus programnya, kita dukung," jelas Sohibul.
Dia juga mengatakan bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) masih diperlukan. Dia hanya memberi catatan bahwa koalisi itu harus didasarkan pada agenda yang berpihak kepada masyarakat.
Saat Munas Sohibul Iman memberikan tiga pesan bari para kader PKS. Pertama dia meminta para kadernya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri masing-masing. Peningkatan kualitas individu ini jadi hal penting untuk mengingatkan kembali PKS sebagai partai kader dan partai dakwah.
Pesan kedua adalah meminta seluruh kader PKS untuk bekerja sama dengan seluruh eleman bangsa, tidak memandang suku, agama, ras dan antar golongan. Indonesia punya ada 8-10 partai yang mewakili seluruh golongan .
Dengan jumlah itu, partai peraih 20 persen suara akan menjadi pemenang, tetapi tidak akan pernah mayoritas. Untuk itu, syarat utama membangun Indonesia adalah bekerja sama. Tanpa kerja sama, Indonesia tidak akan bisa bekerja dan maju.
Pesan ketiga, meminta semua kader PKS untuk bekerja secara nyata di bidang masing-masing. Kerja ini penting karena kondisi Indonesia sedang kurang baik, terutama ekonomi yang melambat.
(hel)