Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia khusus PT Pelindo II bentukan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah diresmikan di depan rapat paripurna DPR RI hari ini, Selasa (13/10). Untuk mulai bekerja, pansus tersebut harus terlebih dahulu menentukan siapa ketua tim pansus serta fokus pencarian yang akan dilakukan.
Meski begitu, salah satu anggota tim Pansus Pelindo II Masinton Pasaribu menekankan akan ada empat fokua utama yang akan dicari oleh tim pansus tersebut.
"Secara garis besar yang akan disasar adalah tata kelola Badan Usaha Milik Negara yang benar serta penegakan hukumnya," kata Masinton saat ditemui di kawasan Kuningan, Selasa (13/10).
Masinton mengungkapkan fokus utama disasar karena Pansus Pelindo II tersebut mengincar bagian besarnya, bukan hanya perseorangannya saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk fokus pertama yang disasar, Masinton menyebutkan ada nasionalisme yang dilanggar oleh PT Pelindo II. Pelanggaran tersebut menyangkut serikat JICT yang perlakuannya dianggap melanggar Undang-Undang.
Fokus kedua adalah soal dwelling time atau proses bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Seperti diketahui, proses dwelling time sempat mencuat setelah Polda Metro Jaya mengusut dugaan korupsi di sana.
Nama Partogi Pangaribuan yang sempat menjadi petinggi di Kementerian Perdagangan menjadi satu dari sekian orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus bongkar muat barang tersebut.
Fokus ketiga adalah soal ketenagakerjaan, Masinton menegaskan bahwa perlakukan PT Pelindo II terhadap pegawai dan pekerja di pelabuhan melanggar hak asasi manusia.
"Ada intimidasi terhadap teman-teman JICT yang sangat luar biasa," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sementara fokus terakhir adalah soal penegakan hukumnya. Masinton pun secara pribadi berterimakasih pada Badan Reserse Kriminal Polri yang memunculkan dan mengusut kasus dugaan korupsi di perusahaan pimpinan RJ Lino tersebut.
"Bareskrim membuka mata kita bahwa ada persoalan di sana dan akhirnya memperkuat dasar dan alasan kenapa harus dibentuk pansus," katanya.
(pit)