Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Tim Panitia Khusus DPR untuk Pelindo II Rieke Diah Pitaloka menyatakan kinerja Tim Pansus Pelindo II baru dapat efektif setelah pimpinan antarfraksi berembuk membahas agenda kinerja tim pansus yang baru disahkan tersebut.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, pimpinan antarfraksi nantinya bakal bermusyawarah untuk menyepakati agenda kerja Tim Pansus Pelindo II. Kinerja Tim Pansus baru dimulai setelah pimpinan antarfraksi menemui kesepakatan, termasuk memunjuk siapa yang bakal memimpin Tim Pansus nantinya.
"Mungkin hari Kamis sudah ada keputusan dan pekan depan kami sangat berharap sudah bisa mulai bekerja," ujar Rieke saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rieke menegaskan tim pansus Pelindo II nantinya bisa menjadi pintu masuk untuk membenahi ragam persoalan yang ada di perusahaan pelat merah pimpinan Richard Joost Lino. Pansus dibentuk berangkat dari dugaan adanya pelanggaran hukum di Pelindo II.
Beberapa hal yang menjadi sorotan tim pansus nantinya berupaya mengorek informasi dari mulai adanya indikasi kerugian negara, persoalan konsesi anak perusahaan Pelindo II, serta persoalan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Dengan tumpukan masalah yang mesti diurai, Rieke berharap Tim Pansus bisa segera bergerak menjalankan tugasnya. Alasannya, Rieke menilai persoalan di Pelindo II dalam banyak hal juga bisa diandalkan untuk membenahi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
"Dan saya sangat berharap tidak ada yang masuk angin dalam pansus ini. Karena ini menjadi sangat penting. Kalau satu persoalan di BUMN ini bisa kita selesaikan, Insya Allah ini juga akan menyelesaikan indikasi kasus-kasus di berbagai BUMN," ujar Rieke.
Pimpinan DPR telah mengesahkan susunan keanggotaan Tim Pansus Pelindo II dalam sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Dari 30 nama yang disepakati, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mendapat jatah paling besar sebanyak enam orang. Disusul Golkar lima orang serta Gerindra, Demokrat, dan PAN masing-masing tiga orang.
Sisa jatah anggota dibagikan kepada Fraksi PKB, PPP, PKS, dan Nasdem masing-masing dua orang. Sementara satu slot kursi terakhir diberikan kepada Fraksi Hanura.
(meg)