Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Junimart Girsang menyatakan pihaknya siap menempuh langkah terobosan dalam proses penanganan kasus dugaan pelanggaran kode etik Setya Novanto dan Fadli Zon.
Langkah ini akan diputuskan dalam rapat anggota lengkap yang digelar pada siang hari ini.
"Kita akan mengambil sikap. Pertama apakah kita akan mengambil terobosan hukum, memanggil secara paksa dan atau kita putuskan tanpa kehadiran para pihak," kata Junimart di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Junimart menjelaskan, sesuai Peraturan DPR nomor 2 tahun 2015, apabila para pihak terkait sudah dipanggil secara patuh dan tidak memenuhi panggilan tanpa memberi alasan yang jelas, maka MKD dapat memanggil secara paksa maupun memutuskan perkara tanpa kehadiran para pihak terkait.
Terobosan ini menurut Junimart merupakan langkah terakhir yang ditempuh jika kedua pimpinan tak dapat memenuhi kembali panggilan MKD.
Meski demikian, Junimart juga tidak mengetahui bahwa Wakil Ketua DPR Fadli Zon sedang menghadiri agenda Inter Parliamentary Union (IPU) di Jeneva, Swiss pada hari ini.
Politikus PDIP itu juga mengaku belum mendapat konfirmasi dan hanya mengetahui pemeriksaan akan berlangsung pukul 13.00 siang ini. "Saya belum tahu, jadwal pemeriksaan pukul 13.00," ujar Junimart.
Adapun anggota MKD lainnya Sarifuddin Sudding menyatakan dirinya juga belum mengetahui dan mendapat konfirmasi perihal kepergian Fadli untuk menghadiri agenda parlemen di Swiss. "Belum ada konfirmasi. Pada saat rapat pleno kemarin memutus sesuai dengan hukum acara. Jika tidak datang akan in absentia," ucap Suding.
Pada pukul 13.00 siang ini, dijadwalkan MKD melakukan panggilan ketiga terhadap Setya Novanto dan Fadli Zon untuk dimintai keterangan terkait kunjungan ke Amerika Serikat bulan September lalu.
Namun, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima wartawan, sejak Minggu 18 Oktober 2015, elegasi DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menghadiri sidang ke-13e Inter-Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swiss. Sedangkan, Ketua DPR Setya Novanto belum tampak terlihat di gedung parlemen dan belum diketahui apakah turut mengikuti agenda tersebut atau tidak.
Sidang tersebut membicarakan berbagai agenda. Di antaranya isu mengenai pengungsi dan migrasi tenaga kerja.
(bag)