Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membuka Rekening Gotong Royong melalui iuran sukarela anggota dan bantuan pihak lain yang sejalan dengan perjuangan partai.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan jika pengelolaan keuangan partai dilakukan dengan prinsip berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari, maka partai akan berdaulat di bidang politik.
"Dana gotong royong ini sangat penting untuk kemandirian partai agar partai dapat berdaulat secara politik," kata Hasto usai peluncuran Rekening Gotong Royong di DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Selasa (20/10).
Tiap anggota partai nantinya kata Hasto dapat memberikan kontribusi Rekening Gotong Royong secara periodik setahun tiga kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota partai yang berada di lembaga legislatif maupun eksekutif di setiap tingkatan, bahkan Presiden Jokowi sekalipun, kata Hasto, dapat segera memberikan kontribusi dana gotong royong melalui rekening tersebut.
Dalam merealisasikan program ini, PDIP menjalin kerja sama dengan dua bank yaitu BCA dan BRI. Adapun kontribusi minimum yang ditetapkan partai berlambang banteng itu adalah Rp10.000. "Sepuluh ribu sangat berharga jika diberikan dengan sukarela, daripada satu miliar hanya untuk mendesakan kepentingan pribadinya kepada partai," ujar Hasto.
Selain anggota partai, pihak lain juga diberi kesempatan memberikan kontribusi dana gotong royong tersebut. Hasto menyebutkan setiap perusahaan dapat membantu maksimal Rp7,5 miliar per tahun.
Sementara bagi perorangan dapat memberi kontribusi maksimum Rp1 miliar per tahun. Hal tersebut menurut Hasto telah sesuai dengan Undang-Undang Partai Politik.
Pihaknya juga menggandeng kantor akuntan publik Paul Hadiwinata dan Rekan sebagai pihak yang akan mengaudit dana tersebut. Sementara dari pihak pemerintah akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
"Siapa pun yang menyumbang tentu akan dicek oleh akuntan publik. Dari situ kami bisa mengklasifikasikan mana kontribusi dari internal dan luar partai," kata Hasto.
Politisi PDI Perjuangan Olly Dondokambey mengatakan bahwa dana gotong royong ini nantinya akan dialokasi untuk beberapa hal. Sebanyak 40 persen akan dipakai untuk pendidikan politik.
Sisanya 30 persen digunakan untuk program kerakyatan dan pemenangan pemilu, 20 persen untuk manajemen partai, dan 10 persen untuk pemberdayaan perempuan dan anak.
"Rekening Dana Gotong Royong ini dirancang dengan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan secara periodik diaudit oleh kantor akuntan publik," kata Olly saat memberikan sambutan.
Olly mengatakan, bagi pihak lain di luar partai, gotong royong ini secara khusus diperlukan untuk membantu partai agar dapat menjalankan sekolah partai. Sekolah partai secara khusus dilakukan untuk pendidikan politik, pelatihan calon anggota legislatif, dan pelatihan calon kepala daerah.
"Sekolah politik adalah jawaban partai guna menyiapkan kader yang ideologis, berkarakter, memiliki kemampuan organisasi yang handal dan mampu hadir sebagai cermin wajah ideal partai di tengah rakyat," kata Olly.
(bag)