Dukungan Golkar buat Pemerintah Dinilai Manuver Politik

Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito menilai pernyataan Agung Laksono yang mengklaim Partai Golkar mendukung pemerintahan Jokowi dan JK dinilai hanya manuver politik belaka. Menurutnya, Silaturahmi Nasional Golkar yang digelar kemarin di Slipi, Jakarta Barat, hanya ingin mengamankan jalan bagi calon-calon kepala daerah yang bakal berkompetisi di pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.

Dalam pernyataan bersama, Agung mengklaim bersama Aburizal Bakrie secara tulus mendukung pemerintahan saat ini. Ini dinilai sebagai jalan tengah Golkar versi Silatnas untuk mendapat angin segar dari pemerintah. “Ini hanya manuver politik sementara,” kata Arie kepada CNN Indonesia, Senin (2/11).

Lihat juga: Silaturahmi Nasional Partai Golkar Dianggap Kehilangan Roh

Pernyataan Agung bahwa Golkar bakal mendukung pemerintahan saat ini menjadi fakta kedua setelah PAN keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Arie menilai KMP berkepentingan untuk bertahan. Salah satu jalannya adalah mendapat pengakuan pemerintah. “maka wajar kalau bermanuver dengan seolah mendukung pemerintah Jokowi-JK,” katanya.

Lihat juga: Ical-Agung Tak Bersatu, Golkar Terancam Menjadi Ormas

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengaku bakal menghormati keputusan MA. Ia dengan tegas bakal mencabut keputusan yang ditekennya sendiri soal pengakuan kepengurusan Gokar hasil Munas Ancol. Namun sejauh ini belum ada surat keputusan dari Menkumham soal hal ini. Arie menilai setelah digelar Silatnas bakal ada kompromi di antara pengurus. Meski begitu ia tidak yakin para pengurus Golkar bakal mencari solusi strategis. “Namun hanya pragmatis sementara,” katanya.

Agung Laksono mengklaim hasil utama Silatnas Golkar adalah mencoba menggulirkan musyawarah nasional. Tapi pihaknya mengaku masih memikirkan soal teknis rujuk atau islah yang sudah digulirkan bersama kubu Ical.

(bag)