Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran keamanan agar bersiaga, termasuk dengan memetakan potensi gangguan, selama pemilihan kepala daerah serentak yang dihelat pada Desember nanti berlangsung.
"Semua jajaran keamanan saya minta siap siaga menjaga keamanan selama pilkada dan aparat jangan berperan seperti pemadam kebakaran, petakan gangguan, lakukan antisipasi agar gangguan pilkada dapat dicegah," ujar Jokowi Ecopark, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11).
Jokowi menekankan, jika ada embrio yang berpotensi mengganggu, maka aparat keamanan harus segera melakukan pencegahan-pencegahan yang antisipatif sehingga masalah yang kecil tidak membesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai embrio yang kecil menjadikan kita semuanya malu, karena mestinya sekecil apapun kejadian, baik Kapolres, Kejari, Dandim, Danrem, Kajati, Kapolda, Pangdam, semuanya semestinya bisa mendeteksi itu dan melakukan pencegahan cepat sebelum embrio membesar," katanya.
Selain itu, Jokowi pun menginstruksikan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik pilkada serentak. Sementara kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), ia meminta agar hak politik rakyat pasti diberikan dengan baik dan kedua pihak terus berkoordinasi agar penyelenggaraan aman.
"Terutama dalam menyusun DPT (Daftar Pemilih Tetap), kampanye, distibusi logistik, pengamanan distribusi surat suara, maupun pascapemungutan," ujarnya.
Sang kepala negara juga mengingatkan agar aparat tidak berpihak, karena ia menilai bahwa dalam pertandingan politik diperlukan aturan main yang jelas dan wasit yang profesional. "Ini semua kita jaga betul, TNI dan Polri saya minta senantiasa independen dan netral dalam pilkada," katanya.
Terakhir, kepada gubernur dan wali kota/bupati, Jokowi berpesan untuk menjaga, memantau netralitas pegawai negeri sipil (PNS), dan memberikan contoh pendidikan politik yang baik serta mengedepankan etika politik.
"Ajak rakyat dalam kegembiraan, berdemokrasi dalam keriangan," ujarnya.
(obs)