Jakarta, CNN Indonesia --
Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon menyatakan dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dalam transkipsi percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto dengan PT Freeport Indonesia tidak lebih dari pengalihan isu dari pokok persoalan yang sebenarnya.
Poin krusial yang seharusnya menjadi sorotan publik saat ini adalah persoalan divestasi saham Freeport kepada pemerintah Indonesia. Debat kusir antara Novanto dengan Menteri ESDM Sudirman Said tidak lebih dari tontonan yang dikemas sedemikian rupa untuk menjadi sajian tontonan masyarakat Indonesia.
Menurur Effendi, pada dasarnya saat ini ada dua kubu yang menghendaki divestasi saham Freeport dengan dua cara yang berbeda. Kubu pertama menghendaki divestasi lewat pemerintah atau BUMN, kubu lainnya menginginkan divestasi dilepas melalui pasar bebas.
"Artinya semua stakholder punya kepentingan di balik 'perjuangan' divestasi ini," ujar Effendi dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (21/11).
Gaduh yang belakangan bergulir di ranah publik, kata Effendi, pada akhirnya hanya menjadi bahan candaan untuk menghibur bos Freeport James Robert Moffet alias Jim Bob. Meski demikian Effendi pun sangsi drama jebakan Freeport terhadap Novanto itu dilakukan atas sepengetahuan Jim Bob.
Bagaimanapun Effendi tidak menampik bahwa perdebatan menyinggung urusan Freeport senantiasa berujung pada pro-kontra yang sarat kontroversi. Terlebih, sejak parlemen menerbitkan UU Minerba, keberadaan Freeport saat ini semakin terkesan dianakemaskan.
Solusi daro persoalan Freeport pada akhirnya hanya bisa ditengahi oleh Presiden Jokowi dengan cara memberikan standing point mengenasi kelanjutan nasib dari keberadaan perusahaan asing di Papua tersebut.
Menurut Effendi, Jokowi dalam hal ini perlu memberikan sikap dengan cara menegaskan bahwa kerja sama antara Freeport dengan Indonesia sudah tidak lavi merujuk pada kontrak karya, melainkan lebih kepada kerja sama izin usaha sehingga penguasaan negara berada di atas dari kepentingan perusahaan itu sendiri.
"Ketegasan dari presiden sangat diperlukan. Jika tidak, oknum-oknum ini bakal terus bergerilya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(pit)