Panglima TNI: Loyalitas Tegak Lurus pada Presiden

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 12:27 WIB
Gatot Nurmantyo menegaskan kepada prajuritnya untuk tak ikut dalam politik praktis, karena sebelumnya telah terjadi kehancuran institusi militer di masa lalu.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) didampingi KSAD Jenderal Mulyono (kanan), KSAU Marsekal Agus Supriatna (kiri) dan Wakil KSAL Laksamana Madya Widodo (kedua kiri) di Istana Merdeka, Selasa (22/9). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan kepada prajuritnya untuk tidak ikut dalam politik praktis, karena sebelumnya telah terjadi kehancuran institusi militer di masa lalu. Hal itu ia sampaikan kala membuka Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun Anggaran 2016.

"TNI bisa hancur jika ikut dalam politik praktis. Ini harus kita jaga agar TNI tidak ikut politik, kecuali politik negara dengan loyalitas tegak lurus pada Presiden Republik Indonesia dengan panglima tertinggi," ujarnya di Aula Gedung Gatot Subroto Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (16/12).

Sepakat dengan Gatot, dalam pidato arahannya, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar para prajurit TNI tidak terlibat politik praktis, melainkan harus mendukung kebijakan politik negara dan berpihak pada pimpinan negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi juga sudah disampaikan Panglima TNI, tidak terlibat politik praktis, tetapi terus mendukung kebijakan politik negara, karena politik TNI adalah politik negara hingga TNI harus berpihak pada kebijakan negara. Karena semua yang dilakukan adalah untuk rakyat," tutur Presiden Jokowi.

Selain itu, Jokowi menegaskan agar seluruh prajurit TNI mematuhi rangkaian komando yang diberikan dari pimpinan teratas. "Rangkaian komando TNI harus ditegakkan, hanya satu komando. Tidak kemana-mana, tegak lurus, loyalitas pada perintah Presiden sebagai panglima tertinggi TNI," ujarnya.

Jokowi memaparkan beberapa arahannya, mulai dari konstelasi ekonomi, politik, keamanan dunia dan posisi Indonesia. Sang kepala negara juga menjelaskan mengenai situasi serta tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menyikapi konstelasi tersebut.

"Saya perintahkan kepada seluruh pimpinan dan prajurit TNI untuk meningkatkan kapasitas TNI sebagai tentara yang profesional. Prajurit TNI harus benar-benar terlatih," ujar Jokowi kala mengakhiri paparannya.

Acara dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi.

Selain itu, hadir pula Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER