Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengklaim tak ada pembicaraan soal pemilihan kepala daerah saat dirinya hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang dilaksanakan kemarin, Ahad (10/1).
Menurut Ahok, alasan kenapa pembicaraan mengenai pilkada tak dilakukan karena PDI Perjuangan tahu sang gubernur berniat untuk maju melalui jalur independen.
"Kami tak obrolkan soal pilkada. Mau obrolkan apa, mereka tahu saya sedang mengumpulkan KTP," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan syarat jika ada orang yang mau maju sebagai calon gubernur di pilkada maka orang tersebut harus mengumpulkan minimal 500 ribu KTP.
Ahok mengatakan keinginannya untuk maju sebagai calon independen masih sangat besar, tapi dirinya tetap tak menutup kemungkinan menerima dukungan dari partai politik. "Kalau ada dukungan (partai politik) pasti silakan, sekarang juga PDIP dukung dari dulu," katanya.
Namun begitu, Ahok tetap menegaskan dia menghormati usaha Teman Ahok selaku pendukungnya yang sedang mengumpulkan KTP agar dirinya bisa maju melalui jalur independen.
"Saya harus menghargai (Teman Ahok), dan saya akam maju independen kalau KTP yang terkumpul satu juta. Jika ada partai yang dukung kami akan melihat mana saja."
Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno menuturkan pasangan Ahok-Djarot terbukti dapat membangun sinergitas yang baik dalam beberapa tahun memimpin Ibu Kota Jakarta.
"Tentu tidak salah kalau PDIP mencalonkan kembali duet yang sama. Mereka sudah terbukti bisa saling melengkapi," ujar Hendrawan Supratikno saat ditemui, Sabtu (9/1). Dia menjelaskan, Ahok dan Djarot dapat bekerja sama dengan baik meski memiliki dua jenis sifat dan kepemimpinan yang berbeda. Ahok memiliki kepemimpinan yang meledak-ledak. Sementara Djarot lebih tenang dibandingkan Ahok.
(obs)