Jakarta, CNN Indonesia -- Sandiaga Uno saat ini merupakan salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang dijaring oleh Partai Gerakan Indonesia Raya. Keputusan Sandiaga untuk maju sebagai bakal calon gubernur ternyata tidak lepas dari ajakan langsung pendiri Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Tepat setelah Pemilihan Presiden 2014, Sandiaga dipertemukan dengan Prabowo dan diminta langsung oleh sang Ketua Umum apakah bersedia untuk bergabung menjadi bagian Partai Gerindra.
Saat itu, Sandiaga hanya seorang pengusaha yang memiliki latar belakang seorang wirausaha di bidang keuangan dan investasi. "Pak Prabowo mengajak saya untuk mengabdi pada bangsa ini," kata Sandiaga saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasific, Rabu (27/1).
Setelah mendapatkan ajakan tersebut, Sandiaga tidak langsung menerimanya begitu saja. Dia mengaku harus berkonsultasi dulu dengan keluarganya sebelum mengambil keputusan final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata-kata Prabowo saat itu diakui Sandiaga membuatnya benar-benar memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Saat itu Prabowo berkata "kamu sudah dapat begitu banyak dari bangsa ini, sekarang sudah saatnya kamu mengabdi".
"Setelah mendapat restu dari orang tua saya lantas bergabung dengan Gerindra dan berharap suatu saat nanti Gerindra akan menjadi partai besar," ujarnya.
Tepat pada awal 2015, akhirnya Sandiaga secara resmi bergabung dengan partai berlambang kepala garuda tersebut. Dia melepaskan 18 perusahaan yang dia pimpin dan benar-benar meninggalkan dunia usaha secara penuh.
Setelah resmi menjadi kader Partai Gerindra, rasa terima kasih pun diberikan pada Sandiaga yang berasal dari mulut Prabowo secara langsung. Setahun setelah bergabung dengan Gerindra, Sandiaga pun masuk bursa calon Gubernur DKI Jakarta.
Sandiaga menjelaskan enam bulan ke depan akan menjadi momen di mana dia mencoba untuk menyapa konstituen serta menangkap aspirasi para konstituen tersebut. Sebagai catatan, setelah dirinya memutuskan siap menjalani penjaringan oleh Partai Gerindra, dia harus mensosialisasikan diri ke warga Jakarta sampai April 2016.
"Kontestansi politik bukan ajang pecah belah, tapi ajang mempersatukan demi Jakarta yang lebih baik ke depan," ujarnya. "Saya patuh atas keputusan partai dan saya akan menjalani prosesnya."
(sip)