Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan jalur independen sebagai langkah deparpolisasi atau pengurangan peran partai politik. Partai berlambang banteng dengan moncong putih itu, kata Pras akan serius melawan langkah deparpolisasi.
"Calon gubernur dari jalur independen adalah cerminan deparpolisasi dan PDIP melawan deparpolisasi," kata Prasetio saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3).
Pria yang akrab disapa Pras tersebut mengatakan tak hanya PDIP saja yang merasa deparpolisasi mulai terasa di Indonesia. Partai-partai lain pun, kata Pras, mulai merasakan hal yang sama.
Menurut dia, Indonesia merupakan bangsa demokratis yang muncul dan dibangun oleh partai politik, bukan oleh kekuatan relawan atau independen. Pras lantas menyindir keberadaan relawan yang dianggap hanya muncul untuk menolong orang yang mereka dukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Relawan itu hanya membantu dan mendukung jagoan mereka. Itu berbeda dengan politik," katanya.
Partai politik, kata Pras, memiliki tujuan untuk membangun bangsa dan taruhannya adalah nama besar partai tersebut. Tak hanya nama besar, tanggung jawab dari partai politik pun tak kalah besarnya.
"Kalau ada yang bekerja jelek otomatis partai atau lembaga yang kena, bukan hanya oknumnya saja," ujar Pras.
Pras menyatakan mendapat arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mulai mensosialisasikan deparpolisasi itu hingga ke anak ranting.
"Kami harus mulai konsolidasi dan memberitahu ada wadah untuk berpolitik di partai," kata Pras.
Obrolan soal deparpolisasi muncul dipicu oleh langkah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan maju di Pemilihan Kepala Daerah 2017 lewat jalur independen. Hal itu mengejutkan karena banyak partai politik yang siap mendukung bahkan mengusung sang gubernur.
(yul)