PAN Selalu Tanyakan Kesiapan Dana Calon Kepala Daerah

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Mar 2016 17:06 WIB
PAN membantah dana dari calon kepala daerah merupakan mahar politik yang diminta partai ke pasangan calon kepala daerah.
Waketum PAN Bara Hasibuan, Asman Abnur, Sekjen Eddy Soeparno, Waketum Mulfachri Harahap, Bendum Nasrullah, dan Ketua DPP Yandri Susanto saat menyampaikan hasil pengesahan kepengurusan yang diberikan Menkum HAM Yasonna Laoly. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menyatakan pihaknya akan selalu menanyakan kesiapan dana dari pasangan calon kepala daerah yang akan diusung di pemilihan kepala daerah. Menurutnya, hal itu diperlukan agar memaksimalkan upaya pemenangan pasangan calon tersebut.

"Iya ditanya dong. Kan harus siap lahir batin," ujar Eddy Soeparno saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (12/3).

Dia mengatakan kesiapan dana tersebut berbeda-beda. Partai yang dipimpin Zulkifli Hasan ini juga tidak mematok angka minimal yang dapat disiapkan pasangan calon tersebut. Menurutnya, angka itu dipengaruhi daerah pemilihan dan target pemenangan pasangan calon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia membantah dana tersebut merupakan mahar politik yang diminta partai ke pasangan calon kepala daerah. Menurutnya, dari pada dijadikan mahar ke partai, pasangan calon dapat menggunakan uang yang dimilikinya untuk pemenangan mereka.

"PAN tidak mengenal mahar untuk kader internal, kami justru membantu logistiknya," katanya.

Jelang pilkada, partai berlambang matahari terbit ini biasanya mengandalkan bantuan dana dari dewan pimpinan pusat dan simpatisan. Karenanya, dia menekankan pihaknya tidak pernah meminta mahar ke pasangan yang hendak diusungnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) mengatakan bakal calon kepala daerah bisa menghabiskan Rp100-200 miliar saat memberikan mahar ke partai. Dia pun mengaku tak punya cukup dana untuk berkampanye.

Saat kampanye, calon kepala daerah biasanya memberikan makanan, pakaian atau souvenir. Karenanya, mantan Bupati Belitung Timur ini memilih jalur perseorangan untuk bersaing di Pilgub DKI Jakarta 2017. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER